Menu

Prancis Memulai Penyelidikan Setelah Atlet Israel di Olimpiade Paris Menerima Ancaman Pembunuhan

Amastya 29 Jul 2024, 18:35
Olimpiade Paris 2024: Prancis membuka penyelidikan /AFP
Olimpiade Paris 2024: Prancis membuka penyelidikan /AFP

RIAU24.COM - Prancis telah membuka penyelidikan atas ancaman pembunuhan yang diterima oleh atlet Israel, yang saat ini berpartisipasi di Olimpiade Paris, kantor kejaksaan menginformasikan pada hari Minggu (28 Juli).

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin melaporkan email ancaman yang ditujukan kepada tiga atlet Israel, menambahkan bahwa penyelidikan akan dipimpin oleh badan kebencian anti-online nasional.

Pesan pertama dikirim ke email 15 atlet dan ditandatangani oleh entitas yang mengidentifikasi dirinya sebagai ‘Organisasi Pertahanan Rakyat,’ yang tidak ada.

"Organisasi Pertahanan Rakyat mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk membahayakan kehadiran Israel di Olimpiade. Lobi Yahudi yang mengendalikan Parlemen Prancis tidak akan memutuskan apa pun lagi," bunyi pesan itu.

Pesan itu memperingatkan bahwa akan ada pengulangan peristiwa Munich 1972 di mana teroris yang termasuk dalam kelompok September Hitam masuk ke desa Olimpiade dan menyandera atlet Israel akhirnya menewaskan 11 orang dan seorang petugas polisi Jerman.

Pembawa bendera upacara pembukaan Israel, Peter Paltchik, perenang Meiron Amir Cheruti dan beberapa lainnya juga menerima undangan ke pemakaman mereka sendiri.

Detail pribadi atlet bocor

Penyelidikan juga telah dimulai sehari setelah rincian pribadi atlet Israel bocor di Telegram dalam serangan siber doxing yang jelas. Data termasuk hasil tes darah dan kredensial login para atlet bocor.

Unit kejahatan dunia maya Prancis (OFAC) mengatakan pihaknya mendorong untuk menghapus data dari media sosial.

Sebuah kelompok peretas bernama ‘Zeus’ mengaku bertanggung jawab atas serangan siber tersebut.

Israel mengklaim Iran menargetkan atlet

Awal pekan ini, menteri luar negeri Israel menulis surat kepada pemerintah Prancis, memperingatkan mereka tentang plot yang didukung Iran untuk menyerang atlet Israel yang berpartisipasi dalam Olimpiade.

Katz mengatakan pemerintah Israel memiliki intelijen tentang kemungkinan serangan itu, dengan proksi kelompok teror Iran yang ingin mengeksekusinya.

"Kami saat ini memiliki penilaian mengenai potensi ancaman yang ditimbulkan oleh proksi teroris Iran dan organisasi teroris lainnya yang bertujuan untuk melakukan serangan terhadap anggota delegasi Israel dan turis Israel selama Olimpiade," tulis FM Israel Katz.

Sejauh ini, tidak ada hubungan dengan Iran atau negara asing lainnya yang telah ditetapkan menurut laporan AFP, tetapi badan-badan keamanan Prancis tetap siaga tinggi.

(***)