Menu

Jepang Pecahkan Rekor Suhu Terpanas, 37 Ribu Orang Masuk RS Akibat Heatstroke

Devi 2 Aug 2024, 13:36
Jepang Pecahkan Rekor Suhu Terpanas, 37 Ribu Orang Masuk RS Akibat Heatstroke
Jepang Pecahkan Rekor Suhu Terpanas, 37 Ribu Orang Masuk RS Akibat Heatstroke

RIAU24.COM Jepang baru saja mencetak rekor bulan Juli terpanas. Catatan tersebut melampaui rekor sebelumnya yang juga tertinggi di tahun lalu. Pergeseran dari suhu rata-rata antara 1991 dan 2020 adalah 2,16 derajat celsius menurut Badan Meteorologi Jepang belum lama ini. Pada bulan Juli tahun lalu, perbedaannya adalah 1,91 derajat celsius yang melampaui suhu tertinggi sejak 1978.

Panas ekstrem yang diklasifikasikan sebagai hari-hari ketika suhu tertinggi mencapai 35 derajat celsius ke atas tercatat di 3.509 lokasi di seluruh Jepang. Itu adalah angka tertinggi untuk bulan Juli sejak metode perhitungan diubah pada 2010.

Akibat situasi ini, beberapa tempat di Jepang seperti Fuchi mengalami rekor suhu tertinggi. Beberapa wilayah di Jepang Timur juga mengalami perubahan suhu besar hingga 2,3 derajat celsius di atas rata-rata.

Perubahan iklim terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan suhu akan terus meningkat hingga emisi gas rumah kaca dihentikan.

"Di masa mendatang, kita mungkin melihat ke belakang dan berkata, 'Pada tahun 2024, kita mengeluh tentang panas, tetapi masih sejuk dibandingkan dengan sekarang'," kata ahli perubahan iklim Profesor Seita Emori dari Universitas Tokyo dikutip dari Japan Times, Jumat (2/8/2024).

"Saya tidak mengantisipasi bahwa musim panas ini akan sangat panas, tetapi tidak dapat dihindari bahwa musim panas seperti ini akan datang, dan akan datang cepat atau lambat. Dari perspektif ilmiah, diperkirakan peristiwa seperti itu akan terjadi," sambungnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang menunjukkan bahwa ada sekitar 37.043 orang dilarikan ke rumah sakit akibat heatstroke selama 1-28 Juli. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari wilayah Jepang utara, udara hangat mengalir dengan mudah dari selatan. Sementara Jepang timur dan barat, tekanan tinggi Pasifik membawa udara hangat dan sinar matahari yang terik. Kondisi ini mengakibatkan kenaikan suhu rata-rata secara nasional.

"Suhu laut di dekat Jepang juga lebih tinggi tahun ini. Hal tersebut mengakibatkan dengan apa yang dikenal sebagai Arus Kuroshio, arus laut hangat di dekat Jepang yang dianggap sebagai faktor penyebabnya," tandas Emori. ***