Menu

Amerika Serikat: Serangan Iran Mungkin akan Segera Datang dan Tanpa Peringatan

Amastya 16 Aug 2024, 13:47
Joe Biden /Reuters
Joe Biden /Reuters

RIAU24.COM - Ketika Asia Barat terus berada di ujung tanduk beberapa hari setelah Israel diduga menargetkan mantan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Kamis (15 Agustus) bahwa AS tidak tahu apakah dan kapan serangan balasan Iran terhadap Israel mungkin terjadi.

Tetapi Washington mengatakan pihaknya memiliki informasi bahwa itu bisa datang dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan.

"Kami memiliki informasi bahwa serangan bisa datang dengan sedikit atau tanpa peringatan, dan tentu saja bisa datang dalam beberapa hari mendatang, dan kami harus siap untuk itu," kata Kirby dalam pengarahan telepon.

"Saya tidak bisa duduk di sini dan memberi tahu Anda dengan pasti bahwa ada keputusan (oleh Iran) untuk mengubah pikiran mereka (tentang menyerang Israel), dan saya tidak bisa memberi tahu Anda dengan pasti, jika mereka menyerang, seperti apa itu akan terlihat, atau bahkan kapan itu akan terjadi," tambah Kirby.

"Kami tahu bahwa Iran telah membuat beberapa persiapan. Kami percaya bahwa jika mereka memilih untuk menyerang, mereka dapat melakukannya dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan. Kami tidak ingin itu terjadi," kata Kirby.

Awal pekan ini, pemerintahan Biden mengatakan sedang mempersiapkan potensi serangan terhadap Israel oleh Iran dan proksinya segera minggu ini sebagai pembalasan atas pembunuhan baru-baru ini terhadap para pemimpin puncak Hamas dan Hizbullah.

"Kami harus siap untuk apa yang bisa menjadi serangkaian serangan yang signifikan, itulah sebabnya, sekali lagi, kami telah meningkatkan postur dan kemampuan pasukan kami di wilayah itu bahkan hanya dalam beberapa hari terakhir," kata John Kirby pada Senin (12 Agustus).

Pemerintahan Biden telah bersiap untuk serangan sejak Iran secara terbuka menyalahkan Israel atas pembunuhan berturut-turut terhadap para pemimpin puncak Hamas dan Hizbullah pada akhir Juli.

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Fouad Shukr, seorang komandan Hizbullah, di Lebanon, tetapi tidak mengonfirmasi keterlibatan dalam kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh saat mengunjungi Teheran pada 31 Juli.

(***)