Menu

Jajak Pendapat: 58 Persen Orang Israel Akan Memilih Trump dalam Pemilihan AS Jika Diberi Kesempatan

Amastya 14 Sep 2024, 19:57
Donald Trump /Agensi
Donald Trump /Agensi

RIAU24.COM - Sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh Channel 12 Israel mengungkapkan bahwa sebagian besar orang Israel akan mendukung mantan Presiden AS Donald Trump jika mereka diizinkan untuk memilih dalam pemilu Amerika.

Survei tersebut menemukan bahwa 58 persen responden akan memilih Trump, sementara 25 persen akan mendukung Wakil Presiden AS Kamala Harris, dan 17 persen ragu-ragu.

Ketika ditanya tentang pandangan mereka tentang situasi politik Israel, 43 persen peserta menyatakan keinginan untuk pemilihan segera.

Sementara itu, 19 persen mendukung membawa pemimpin oposisi Yair Lapid dan Benny Gantz ke dalam pemerintahan saat ini untuk menggantikan menteri sayap kanan Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich.

Sebanyak 28 persen lebih lanjut mendukung kelanjutan pemerintahan saat ini.

Jajak pendapat itu juga menanyakan warga Israel siapa yang mereka sukai sebagai perdana menteri.

Mantan Perdana Menteri Naftali Bennett muncul sebagai pilihan yang lebih populer daripada pemimpin saat ini Benjamin Netanyahu, membawanya 40 persen berbanding 28 persen.

Gantz memiliki sedikit keunggulan atas Netanyahu, 34 persen berbanding 30 persen dan perdana menteri unggul tipis atas Lapid, 31 persen berbanding 29 persen.

Sementara itu, di Amerika Serikat, Donald Trump sedang bersiap untuk berpidato di Dewan Amerika Israel (IAC) di konvensi nasional mereka.

Pidato itu akan berlangsung kurang dari dua bulan sebelum pemilu AS dan tepat sebelum selesainya 1 tahun konflik Israel-Hamas.

Ini terjadi ketika Partai Republik mengintensifkan jangkauannya kepada pemilih Yahudi menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan di tengah protes anti-Israel yang meluas di AS, beberapa melibatkan kelompok progresif.

Sementara jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih Yahudi kemungkinan akan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris, aktivis Republik Yahudi percaya perlombaan akan lebih ketat di negara bagian ayunan.

Trump sebelumnya berbicara di konferensi IAC selama masa kepresidenannya pada 2019, salah satu dari sedikit acara Yahudi AS di mana dia diperkirakan akan menerima sambutan hangat.

(***)