Menu

UEA Tidak Berusaha Melanjutkan Pembicaraan F-35 dengan AS Terlepas dari Hasil Pemilu

Amastya 15 Sep 2024, 19:24
Jet tempur F-35 /X
Jet tempur F-35 /X

RIAU24.COM - Uni Emirat Arab (UEA) tidak berharap untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS tentang kesepakatan multi-miliar dolar untuk pesawat tempur F-35, terlepas dari siapa yang terpilih ke Gedung Putih pada bulan November, lapor seorang pejabat senior pemerintah UEA pada hari Sabtu.

Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa UEA berencana untuk melanjutkan negosiasi untuk membeli F-35 dan drone bersenjata jika Donald Trump memenangkan masa jabatan presiden kedua, menurut beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Trump telah menandatangani kesepakatan untuk memungkinkan pembelian itu dilanjutkan pada hari-hari terakhir masa kepresidenannya pada tahun 2021, tetapi UEA menangguhkan pembicaraan pada akhir tahun itu, tidak dapat menyetujui persyaratan dengan pemerintahan Biden.

UEA telah lama mencari jet tempur paling canggih, yang dibangun dengan teknologi siluman yang memungkinkannya menghindari deteksi musuh.

Jika AS menyetujui transfer tersebut, UEA akan menjadi negara Timur Tengah kedua, setelah Israel, yang mengoperasikan F-35.

Pejabat UEA mengatakan pada hari Sabtu bahwa faktor-faktor yang sama yang menyebabkannya menangguhkan pembicaraan pada tahun 2021 tidak berubah dan pemerintah tidak berencana untuk membuka kembali negosiasi.

"Posisi kami tetap tidak berubah dan kami tidak mengantisipasi diskusi mengenai F-35 yang dibuka kembali untuk masa mendatang, terlepas dari hasil pemilihan AS yang akan datang," kata pejabat senior UEA itu dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

"Persyaratan teknis, pembatasan operasional berdaulat, dan analisis biaya/manfaat menyebabkan penilaian ulang pada saat itu, dan pertimbangan tersebut mendukung posisi kami yang sedang berlangsung,” tambahnya.

Pejabat itu tidak mengomentari kemungkinan pembicaraan baru untuk membeli drone bersenjata.

(***)