Menu

Hilirisasi dan Keberlanjutan Kunci PT RAPP Terus Tumbuh

Devi 22 Sep 2024, 18:38
Hilirisasi dan Keberlanjutan Kunci PT RAPP Terus Tumbuh
Hilirisasi dan Keberlanjutan Kunci PT RAPP Terus Tumbuh

RIAU24.COM - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menjadikan hilirisasi dan keberlanjutan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi pada perusahaan yang bergerak di bidang pulp dan kertas tersebut.

Hal ini sejalan dengan isu yang dibahas pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada 5-6 September 2024 lalu.

Dalam ISF 2024 tersebut membahas lima pilar utama pertumbuhan berkelanjutan yaitu Transisi energi; Industri hijau; Konservasi keanekaragaman hayati dan alam; Gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle); dan Ekonomi biru.

Terkait hal tersebut Presiden Direktur RAPP, Sihol Aritonang, mengatakan salah satu fokus pembangunan ekonomi akan dicapai, antara lain dengan hilirisasi.

Menurutnya, perusahaan yang merupakan unit usaha dari APRIL Group ini telah lama menerapkan strategi hilirisasi, yang kini semakin menjadi fokus penting di bawah pemerintahan saat ini dan yang akan datang.

"APRIL Group sendiri telah menjalankan strategi hilirisasi sejak lama. Jika tradisionalnya adalah produksi pulp, maka produk hilirisasinya adalah kertas atau paper. Akan tetapi sejak tahun 2019, kita sudah mengembangkan ke serat rayon yang pabriknya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2020 lalu," kata Sihol, di sela Indonesia International Sustainability Forum, di Jakarta.

Tak hanya memproduksi serat rayon, Sihol Aritonang mengatakan APRIL terus melakukan inovasi dan pengembangan bisnisnya. Seperti tahun 2022 lalu pihaknya mengumumkan investasi lebih lanjut di bidang kertas kemasan berkelanjutan atau paper board.

APRIL Group menggelontorkan dana hingga Rp33,4 triliun untuk investasi di bisnis kemasan produk berkelanjutan tersebut. Nilai yang tidak sedikit tersebut termasuk untuk infrastruktur pendukungnya dan diproyeksi mampu menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan berkelanjutan setiap tahun.

"Dan alhamdulillah pada tahun 2024 ini kita sudah memproduksi kertas kemasan berkelanjutan," ujarnya.

Sihol menjelaskan saat ini produk hilirisasi dari pemanfaatan produksi pulp yang dilakukan APRIL Group ada beberapa jenis mulai dari kertas, viscose, tisu, hingga kertas kemasan.

Pada kesempatan itu Sihol Aritonang menjelaskan jika suatu perusahaan ingin ada margin atau nilai tambah yang lebih tinggi maka harus melakukan hilirisasi dari produk mereka.

Dan ia mengakui kalau hilirisasi menjadi kunci kesuksesan mereka hingga hari ini. Maka tidak heran perusahaan kertas terbesar di Asia Tenggara itu berinvestasi di bidang Research and Development (R&D).

Ia mengatakan bagi APRIL Group, penggunaan sains dan teknologi bukan sebuah pilihan melainkan sesuatu yang mesti dilakukan.

"Di APRIL Group kita mempekerjakan lebih dari 200 orang saintis. Walaupun kelihatannya simpel mulai dari menanam pohon, panen, dicincang hingga direbus tetapi seluruh rantai nilai itu mengandalkan teknologi, mulai dari perkebunan, yakni bagaimana menumbuhkan pohon lebih cepat, lebih besar dan banyak seratnya. Itu semua menggunakan teknologi," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan dengan adanya teknologi dan pengalaman panjang selama ini, pihaknya kini sudah bisa menemukan subspesies akasia mana yang tumbuh paling baik serta lahan yang tepat. Hal ini karena pihaknya sudah melakukan riset lebih dari 20 tahun.

Pada kesempatan itu Sihol Aritonang mengatakan dalam menjalankan bisnisnya, APRIL Group memegang Prinsip 5C yang disusun pendiri APRIL Sukanto Tanoto, yakni good for community (masyarakat), good for country (negara), good for climate (iklim), good for costumer (pelanggan), dan good for company (perusahaan). Dan pada tahun 2020 lalu APRIL Group meluncurkan komitmennya yakni APRIL2030.

Komitmen APRIL2030 terdiri dari serangkaian target spesifik berbasis sains yang dikelompokkan menjadi empat komitmen yaitu, pertama, iklim positif yang mencakup aksi-aksi yang menekankan penerapan solusi berbasis sains terbaik untuk mengurangi emisi karbon secara drastis termasuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan mengurangi karbon emisi produk hingga 25 persen.

Kedua, Lanskap yang berkembang yang mencakup sejumlah target untuk memajukan konservasi dan keanekaragaman hayati dengan memprioritaskan pendekatan proteksi produksi Grup APRIL, salah satunya memastikan net zero loss di kawasan yang dilindungi.

Ketiga, Kemajuan Inklusif yang mencakup langkah-langkah konkrit untuk memberdayakan masyarakat melalui serangkaian inisiatif transformatif khususnya pada aspek pelayanan kesehatan, edukasi, kesetaraan gender dan salah satu targetnya adalah memerangi kemiskinan ekstrem dalam radius 50 kilometer dari kegiatan operasional perusahaan.

Keempat, Pertumbuhan Berkelanjutan yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis APRIL secara berkelanjutan melalui diversifikasi, sirkularitas dan produksi yang bertanggung jawab. ***