Menjelang Peringatan Pertama Perang Gaza, Ribuan Orang Berbaris di Seluruh Dunia untuk Gencatan Senjata
RIAU24.COM - Menjelang peringatan pertama perang Israel-Hamas pada hari Senin (7 Oktober), puluhan ribu pengunjuk rasa berbaris di kota-kota di seluruh dunia selama akhir pekan, menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza serta Lebanon.
Israel saat ini memerangi Hamas, Iran, dan kelompok militan Lebanon Hizbullah yang didukung Iran.
Serangan militer pembalasan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang di Gaza, banyak dari mereka warga sipil, menurut angka yang diberikan oleh kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, yang digambarkan dapat diandalkan oleh PBB.
Dengan Israel sekarang melakukan operasi darat di Lebanon dan bersumpah untuk menanggapi rentetan rudal yang ditembakkan oleh Iran minggu ini, ada kekhawatiran konflik dapat berputar menjadi perang yang lebih luas.
Seruan gencatan senjata
Sebuah laporan oleh kantor berita AFP pada hari Minggu mengatakan bahwa lebih dari seribu pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar Gedung Putih di Washington, menuntut pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden untuk berhenti menyediakan senjata dan bantuan ke Israel.
Seorang pria di demonstrasi berhasil membakar lengan kirinya sebelum pengamat dan polisi memadamkan api.
Ribuan pendukung pro-Palestina berkumpul di kota-kota di seluruh Eropa, Afrika, Australia dan Amerika untuk menuntut diakhirinya perang Gaza.
Di Roma, protes pro-Palestina yang menarik ribuan orang berubah menjadi kekerasan, ketika puluhan demonstran muda melemparkan botol dan petasan ke polisi, yang menanggapi dengan gas air mata dan meriam air.
Setidaknya satu polisi terluka dan dua pengunjuk rasa ditahan.
Di Berlin, polisi mengatakan mereka menahan 26 orang yang meneriakkan penghinaan pada peringatan pro-Israel yang dihadiri oleh sekitar 650 orang.
Pada Pawai Nasional untuk Palestina di London, nyanyian berhenti mengebom warga sipil bergabung dengan teriakan lepas tangan Lebanon.
PM Lebanon mendesak tekanan pada Israel untuk gencatan senjata
Pada hari Minggu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyerukan tekanan pada Israel untuk gencatan senjata ketika gelombang baru 'serangan kekerasan' oleh Israel menghantam pinggiran selatan ibu kota.
Perdana Menteri Mikati mengatakan dia mendukung upaya AS dan Prancis untuk gencatan senjata.
Pernyataannya datang ketika bola api besar menerangi langit malam dan gumpalan asap membubung di Beirut selatan pada Minggu pagi ketika Israel melancarkan serangan udara intens yang menargetkan Hizbullah.
Serangan baru Israel di Beirut terlihat di kemudian hari.
(***)