Gegara Tak Siap Miskin, Miliarder Asal Inggris Bangkrut Usai Pinjam Uang ke Gembong Narkoba
RIAU24.COM - Bob Bull, mantan miliarder Inggris kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah seluruh kekayaannya ambruk usai meminjam uang ke gembong narkoba. Kehidupan mewahnya dan istrinya Sara Nilsen yang kerap dipamerkan di Instagram kini berubah.
Bull pernah menduduki peringkat ke-88 di daftar orang terkaya Inggris dengan kekayaan hampir £2 miliar (sekitar Rp 38 triliun). Namun, segalanya berubah drastis ketika ia terjerat utang dengan Kinahan Cartel, bandar narkoba yang ditakuti di Irlandia.
Bull awalnya mengalami kesulitan saat mencoba melakukan refinancing terhadap bisnisnya. Ketika proses refinancing gagal di detik-detik terakhir, ia terpaksa mencari alternatif dan akhirnya menerima pinjaman sebesar 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 61 miliar dari pihak yang diketahui memiliki hubungan dengan komplotan gembong narkoba tersebut.
Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam waktu empat minggu, dengan bunga mencapai £3 juta per bulan. Namun, situasi dengan cepat lepas kendali. Ketidakmampuan Bull untuk membayar tepat waktu membuat bunganya membengkak hingga mencapai £42 juta. Bob Bull mengaku tidak siap dengan kebnangkrutannya karena merasa dirinya diperas.
"Orang-orang ini telah membawa saya ke batas hidup saya. Untungnya, istri saya selalu berkata, 'Aku ada untukmu,' tetapi ini benar-benar bencana. Saya merasa jika pengadilan tahu bahwa saya adalah korban tindak kriminal, mungkin kebangkrutan ini tidak akan terjadi," ungkap Bull.
Setelah terperangkap dalam utang yang membelit, Bull mengaku menjadi korban intimidasi oleh kelompok yang terkait dengan kartel narkoba. Bahkan istrinya pun menjadi sasaran serangan brutal.
Kekayaan Bull yang dahulu meliputi rumah mewah dan beberapa supercar kini harus dijual untuk menutupi utang yang mencapai £725 juta (sekitar Rp 13,8 triliun).
Rumah mewah dengan enam kamar tidur miliknya di Southampton, yang dilengkapi delapan kamar mandi dan jalur bowling pribadi kini sedang dipasarkan.
Beberapa mobil mewah miliknya juga telah disita dan dilelang. Selain itu, ia mengajukan rencana untuk melunasi utang dengan pembayaran hanya 0,25% dari total kewajiban, namun proposal tersebut masih diperdebatkan.