Menu

Donald Trump Ungkap Microsoft Sedang Dalam Pembicaraan Untuk Membeli TikTok

Amastya 28 Jan 2025, 18:52
Presiden AS Donald Trump /net
Presiden AS Donald Trump /net

RIAU24.COM Presiden AS Donald Trump menyatakan pada hari Senin (27 Januari) bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi platform berbagi video TikTok dan bahwa dia ingin melihat perang penawaran atas aplikasi tersebut.

Saat berbicara kepada media tentang TikTok, Presiden AS mengatakan bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli TikTok di negara tersebut.

"Saya akan mengatakan ya. Banyak minat pada TikTok. Ada minat besar pada TikTok", kata Trump.

Larangan TikTok di AS

Mahkamah Agung AS awal bulan ini telah menegakkan undang-undang yang melarang TikTok di negara itu karena masalah keamanan nasional seputar privasi data aplikasi milik China.

Namun, Presiden Trump, yang telah memuji aplikasi tersebut dengan membantunya terlibat dengan pemilih yang lebih muda selama kampanyenya, telah mencadangkan larangan untuk sementara dan menandatangani perintah eksekutif yang memberi TikTok 75 hari untuk mengatur penjualan aplikasi tersebut sehingga tidak lagi dimiliki oleh China.

Di tengah tantangan hukum dan politik ini, popularitas TikTok di AS terus melonjak.

Menurut sebuah studi baru-baru ini oleh Pew Research Center, 33 persen orang dewasa AS sekarang menggunakan TikTok, peningkatan signifikan dari hanya 21 persen pada tahun 2021.

Trump tentang masa depan TikTok

Presiden sebelumnya juga menyatakan bahwa dia ingin CEO Tesla Elon Musk atau Ketua Oracle Corp. Larry Ellison untuk mengambil alih platform berbagi video karena dia tidak ingin memiliki kepemilikan China.

Pada hari Sabtu, Trump mengatakan tentang penjualan TikTok, "Banyak orang berbicara dengan saya. Orang-orang yang sangat substansial. Kami memiliki banyak minat di dalamnya, dan Amerika Serikat akan menjadi penerima manfaat besar. Saya hanya akan melakukannya jika Amerika Serikat diuntungkan."

Perplexity AI juga telah melemparkan topinya ke atas ring di mana perusahaan telah mengusulkan merger dengan bisnis TikTok di AS serta usaha patungan dengan pemerintah AS.

(***)