Delegasi Rusia Mendukung Kedaulatan Suriah Setelah Jatuhnya Bashar al-Assad
RIAU24.COM - Sebuah delegasi tingkat tinggi Rusia di Suriah menyatakan dukungan untuk kedaulatan dan integritas teritorial negara itu setelah jatuhnya Bashar al-Assad, pernyataan kementerian luar negeri Moskow pada hari Rabu.
Mantan presiden Suriah, sekutu utama Rusia di Timur Tengah, melarikan diri ke Moskow tahun lalu setelah digulingkan dalam serangan pemberontak kilat yang mengakhiri lima dekade pemerintahan oleh keluarga Assad.
Rusia mengirim delegasi tingkat tinggi pertamanya ke negara yang dilanda perang pada hari Selasa, dengan Moskow ingin mempertahankan dua pangkalan militer di Suriah.
"Pihak Rusia menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk persatuan, integritas teritorial dan kedaulatan Republik Arab Suriah," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan kunjungan itu terjadi pada titik kritis dalam hubungan Rusia-Suriah, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutnya sebagai perjalanan penting.
"Penting untuk membangun dan memelihara dialog permanen dengan pihak berwenang Suriah, yang akan terus kami lakukan," kata Peskov kepada wartawan.
Delegasi itu dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov, yang juga utusan khusus Putin untuk Timur Tengah dan Afrika dan bertemu dengan pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa.
Pangkalan angkatan laut Rusia di Tartus dan pangkalan udaranya di Hmeimim keduanya di pantai Mediterania Suriah adalah satu-satunya pos militer Moskow di luar bekas Uni Soviet.
Mereka menggunakan pangkalan udara secara ekstensif setelah campur tangan dalam perang saudara Suriah di pihak Assad pada tahun 2015.
(***)