Donald Trump: AS Akan Ambil Terusan Panama atau Sesuatu yang Dahsyat Bakal Terjadi
RIAU24.COM -Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan keinginannya mengambil alih kontrol Terusan Panama dari Panama.
Trump juga menyampaikan ancaman bahwa sesuatu sangat dahsyat akan terjadi jika AS tidak bisa mengambil kembali kontrol Terusan Panama.
"China mengelola Terusan Panama yang tidak diberikan kepada China, itu diberikan kepada Panama secara bodoh. Namun, mereka melanggar perjanjian dan kami akan mengambilnya kembali atau sesuatu yang sangat dahsyat akan terjadi," ucap Trump dilansir CNN, Senin (3/2/2025).
Keinginan Trump ini disampaikan berulang kali secara terbuka.
Dia ingin AS mengambil kembali kendali atas Terusan Panama yang telah menyebabkan kegaduhan diplomatik, di mana Presiden Panama José Raúl Mulino menyatakan kedaulatan Panama atas terusan tersebut tidak dapat diperdebatkan.
Trump diketahui sudah menyinggung keinginannya mengambilalih Terusan Panama saat pertama kali dilantik menjadi Presiden AS.
Pada pidato pertamanya usai dilantik, Trump bicara mengenai Panama yang dinilainya melanggar sejumlah perjanjian terkait Terusan Panama.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga sedang berada di Panama untuk menuntut Panama untuk membuat 'perubahan segera' terhadap apa yang disebutnya sebagai 'pengaruh dan kendali' Chiha atas Terusan Panama.
Diplomat tertinggi AS itu mengatakan Panama harus bertindak atau AS akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya berdasarkan perjanjian antara kedua negara.
Rubio sedang berada di Panama dan bertemu dengan Presiden Jose Raul Mulino. Kedua pria itu muncul usai pertemuan mereka selama dua jam dengan interpretasi yang berbeda.
Rubio menyampaikan pesan dari Trump bahwa kehadiran China melalui perusahaan yang berbasis di Hong Kong yang mengoperasikan dua pelabuhan di dekat pintu masuk Terusan Panama merupakan ancaman bagi jalur perairan dan pelanggaran perjanjian AS-Panama.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengatakan kondisi itu tidak dapat diterima oleh AS.
(***)