Menteri yang Bikin Susah Dapatkan LPG 3 Kg Meminta Rakyat Sabar, Sampai Kapan?
RIAU24.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas elpiji (LPG) 3 kilogram untuk bersabar.
Hal ini karena tengah memasuki masa transisi penghapusan pengecer menjadi pangkalan dikutip dari inilah.com, Senin 3 Feburari 2025.
"Bapak, ibu, semua saudara-saudara saya, mohon kasihkan waktu sedikit saja. Kami selesaikan ini," ujarnya.
Dia memastikan tidak ada kelangkaan LPG 3 kg.
Yang terjadi saat ini hanyalah masyarakat yang harus menempuh jarak lebih jauh untuk membeli LPG 3 kg.
"Biasanya (jarak beli) cuma 100 meter bisa dapat LPG pengecer itu, sekarang mungkin bukan 100 meter, tapi mungkin 500 meter atau 1 km. Kadang-kadang, tempatnya pun belum tahu," ujarnya.
Sebelumnya, Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran-Jakarta, Achmad Hidayat Nur menuduh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia sebagai otak semakin susahnya rakyat.
Hal ini karena kebijakan Bahlil yang melarang penjualan LPG subsidi alias LPG melon lewat pengecer, mulai 1 Februari 2025 dikutip dari inilah.com, Senin 3 Feburari 2025.
Kata Menteri Bahlil, pelarangan ini bertujuan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.
Selain itu, untuk menekan potensi penyimpangan dan memastikan pengendalian harga di masyarakat.
"Dengan kata lain, ada perubahan sistem distribusi yang signifikan, yang kemungkinan besar akan menyulitkan masyarakat kecil, terutama mereka yang tinggal jauh dari pangkalan resmi," ujarnya.
Kondisi seperti ini pasti semakin menambah kemarahan masyarakat kepada pemerintah.
Selama ini, masyarakat sudah banyak dikecewakan. Kini dipersulit lagi oleh kebijakan Menteri Bahlil yang melarang pengecer jual LPG subsidi.
"Lagi-lagi mereka harus menanggung kenaikan ongkos logistik dalam bentuk biaya transportasi maupun waktu yang lebih lama untuk mendapatkan gas," ujarnya.