RIAU24.COM -Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Andreas Hugo Pareira mengkritik rencana pemerintah memulangkan terpidana seumur hidup kasus penyerangan seksual Reynhard Sinaga yang ditahan di Inggris.

Andreas mempertanyakan dasar hukum rencana tersebut. Menurutnya, pemerintah terkesan tak memiliki urusan yang lebih penting sehingga ingin memulangkan predator seks tersebut.

"Kalau memulangkan Reynhard ini dasarnya apa? Apakah tidak ada kepentingan lain yang lebih penting dari sekedar memulangkan seorang predator sex? Lantas di Indonesia mau diapakan?" Kata Andreas saat dihubungi, Jumat (7/2).

Politikus PDIP itu menilai bahwa rencana pemulangan Reyhnard berbeda jauh dengan menaturalisasi pemain sepakbola yang jelas demi kepentingan nasional. 

Menaturalisasi pemain sepak bola misalnya juga berguna untuk memajukan sepakbola nasional agar kompetitif di level internasional.

Begitu pula dengan memanggil ahli atau peneliti untuk kembali dan bekerja di Indonesia. Hal itu penting untuk memajukan ilmu pengetahuan dalam negeri.

Di sisi lain, Andreas mengatakan bahwa lembaga pemasyarakatan dalam negeri saat ini juga telah melebihi kapasitas. Dia justru curiga pemerintah ingin memberikan amnesti.

"Penjara kita juga sudah penuh. Atau, mau diberi amnesti? Apa dasar mengamesti seorang predator sex?" Katanya.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menjelaskan alasan pemerintah mau memulangkan predator seks Reynhard Sinaga dari penjara di Inggris.

Yusril menyatakan bahwa ia bertindak atas nama negara, bukan pribadi. 

Menurutnya, salah satu tugas negara adalah melindungi seluruh warga negara tak terkecuali.

(***)