Pemimpin Iran Khamenei Peringatkan Pemerintahnya Agar Tidak Bernegosiasi Dengan AS
![Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei /AFP](https://portal.riau24.com/news/20250207/riau24_1738936638.png)
RIAU24.COM - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, pada hari Jumat (7 Februari), mendesak pemerintahnya untuk tidak bernegosiasi dengan Amerika Serikat dengan menyatakan bahwa itu tidak akan menyelesaikan masalah negara itu.
"Kita harus memahami ini dengan benar; mereka seharusnya tidak berpura-pura bahwa jika kita duduk di meja perundingan dengan pemerintah itu (pemerintah AS), masalah akan terpecahkan," kata Khamenei selama pertemuan dengan komandan tentara, menambahkan bahwa tidak ada masalah yang akan diselesaikan dengan bernegosiasi dengan Amerika.
Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa langkah seperti itu oleh pemerintahnya akan tidak bijaksana dan tidak cerdas.
"Anda tidak boleh bernegosiasi dengan pemerintah seperti itu, itu tidak bijaksana, tidak cerdas, tidak terhormat untuk bernegosiasi," kata Khamenei, menambahkan bahwa Amerika Serikat sebelumnya telah menghancurkan, melanggar, dan merobek kesepakatan nuklir 2015.
Khamenei lebih lanjut memperingatkan bahwa negaranya akan membalas jika Amerika Serikat melakukan tindakan terhadap Iran.
"Jika mereka mengancam kami, kami akan mengancam mereka. Jika mereka melakukan ancaman ini, kami akan melaksanakan ancaman kami. Jika mereka menyerang keamanan bangsa kita, kita akan menyerang keamanan mereka tanpa ragu-ragu," katanya.
Peringatan itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan perjanjian perdamaian nuklir yang diverifikasi dengan Iran, menekankan bahwa Teheran tidak dapat memiliki senjata nuklir.
Trump menghidupkan kembali kampanye tekanan maksimum terhadap Iran, dengan alasan kekhawatiran atas dugaan pengembangan senjata nuklir negara itu.
Selama masa jabatan presiden pertama Trump, yang berakhir pada tahun 2021, pemerintahannya menerapkan sanksi ketat terhadap Iran.
Konsekuensi signifikan dari kebijakan ini adalah penarikan Washington dari program nuklir penting Iran.
(***)