Donald Trump Sebut Ukraina Mungkin Dapat Menjadi Rusia Jelang Pertemuan Wapres AS Dengan Zelensky

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump mendukung gagasan bahwa Ukraina mungkin menjadi Rusia suatu hari nanti, dalam sebuah wawancara pada Senin (10 Februari).
Pernyataan Trump muncul menjelang pertemuan Wakil Presiden AS JD Vance dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan ini.
"Mereka mungkin membuat kesepakatan, mereka mungkin tidak membuat kesepakatan. Mereka mungkin orang Rusia suatu hari nanti, atau mereka mungkin bukan orang Rusia suatu hari nanti," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Presiden AS bahkan menekankan untuk mendapatkan pengembalian investasi dengan bantuan yang dikirim AS ke Ukraina.
"Kami akan memiliki semua uang ini di sana, dan saya katakan saya menginginkannya kembali. Dan saya mengatakan kepada mereka bahwa saya menginginkan yang setara, seperti tanah jarang senilai $ 500 miliar," kata Trump.
"Dan mereka pada dasarnya telah setuju untuk melakukan itu, jadi setidaknya kami tidak merasa bodoh," tambah Trump.
Trump lebih lanjut mengumumkan bahwa utusannya di Ukraina Keith Kellogg akan segera dikirim ke negara itu.
Kellogg telah ditugaskan untuk menyusun proposal untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Zelensky telah menuntut jaminan keamanan yang kuat dari AS sebelum menyetujui proposal apa pun untuk mengakhiri perang.
Kellogg akan tiba di Ukraina pada 20 Februari, tanpa merinci di mana dia akan mengunjunginya, AFP melaporkan.
Zelensky menyerukan perdamaian sejati dan jaminan keamanan yang efektif untuk Ukraina menjelang kunjungan Kellogg.
"Keamanan rakyat, keamanan negara kita, keamanan hubungan ekonomi dan, tentu saja, keberlanjutan sumber daya kita: tidak hanya untuk Ukraina, tetapi untuk seluruh dunia bebas," kata presiden Ukraina.
(***)