Menu

Sedikitnya 48 Orang Tewas Saat Tambang Emas Yang Dioperasikan Secara Ilegal Runtuh Di Mali Barat

Amastya 17 Feb 2025, 18:26
Pemandangan udara yang diambil pada 31 Januari 2025 ini menunjukkan tambang emas artisanal di Danga keesokan harinya setelah tanah longsor menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan banyak lainnya hilang /AFP
Pemandangan udara yang diambil pada 31 Januari 2025 ini menunjukkan tambang emas artisanal di Danga keesokan harinya setelah tanah longsor menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan banyak lainnya hilang /AFP

RIAU24.COM - Sedikitnya 48 orang tewas dalam runtuhnya tambang emas yang dioperasikan secara ilegal di Mali barat hari Sabtu, pihak berwenang dan sumber-sumber lokal mengatakan kepada AFP.

Mali adalah salah satu produsen emas terkemuka di Afrika, dan lokasi pertambangan sering menjadi tempat longsor dan kecelakaan yang mematikan.

Pihak berwenang telah berjuang untuk mengendalikan penambangan logam mulia yang tidak diatur di negara itu, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia.

"Jumlah korban 1800 hari ini adalah 48 orang tewas setelah keruntuhan itu," kata seorang sumber polisi.

"Beberapa korban jatuh ke air. Di antara mereka ada seorang wanita dengan bayinya di punggungnya," tambah sumber tersebut.

Seorang pejabat setempat mengonfirmasi keruntuhan itu, sementara asosiasi penambang emas Kenieba juga menyebutkan jumlah korban tewas menjadi 48 orang.

Pencarian korban sedang berlangsung, kepala sebuah organisasi lingkungan mengatakan kepada AFP.

"Kecelakaan hari Sabtu terjadi di lokasi yang ditinggalkan yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan China," kata sumber kepada AFP.

Pada bulan Januari, tanah longsor di sebuah tambang emas di Mali selatan menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan banyak lainnya hilang, kebanyakan dari mereka adalah wanita.

Lebih dari setahun yang lalu, sebuah terowongan runtuh di lokasi pertambangan emas di wilayah yang sama dengan tanah longsor hari Sabtu, menewaskan lebih dari 70 orang.

(***)