Menu

PBB: Pembekuan Bantuan Presiden AS Donald Trump Dapat Mengakibatkan Jutaan Kematian Akibat AIDS

Amastya 17 Feb 2025, 18:32
Presiden AS Donald Trump di Oval Office Gedung Putih di Washington, DC, pada 13 Februari 2025 /AFP
Presiden AS Donald Trump di Oval Office Gedung Putih di Washington, DC, pada 13 Februari 2025 /AFP

RIAU24.COM - Keputusan Presiden Donald Trump untuk menangguhkan pendanaan luar negeri AS dapat mengakibatkan jutaan kematian akibat AIDS, kepala program PBB untuk penyakit itu memperingatkan hari Minggu.

Amerika Serikat adalah penyedia bantuan pembangunan resmi terbesar di dunia, dengan sebagian besar dana diarahkan melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Trump memerintahkan sebagian besar bantuan luar negeri AS untuk dibekukan selama tiga bulan setelah kembali ke kantor pada bulan Januari, membuat para kemanusiaan global berebut untuk menangani kejatuhan tersebut.

"Ini dramatis di banyak negara," kata direktur eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima kepada AFP.

"Saya perlu membunyikan alarm sehingga sangat jelas bahwa ini adalah bagian besar (dari pendanaan bantuan AIDS). Jika hilang, orang akan mati," tambahnya.

Langkah AS termasuk penangguhan 90 hari dari semua pekerjaan oleh Rencana Darurat Presiden untuk Bantuan AIDS (PEPFAR), meskipun pemerintahannya kemudian mengeluarkan keringanan untuk pengobatan di bawah program tersebut.

Peningkatan kematian 'sepuluh kali lipat'

Program itu mendukung lebih dari 20 juta pasien HIV dan 270.000 petugas kesehatan, menurut analisis dari Foundation for AIDS Research (amfAR).

"Kita bisa melihat kematian tambahan meningkat sepuluh kali lipat menjadi 6,3 juta dalam lima tahun,” kata Byanyima, mengutip perkiraan UNAIDS.

"Atau kita bisa melihat infeksi baru meningkat hingga 8,7 juta pada periode yang sama,” katanya.

Amerika Serikat telah mengatakan bahwa perawatan penyelamatan jiwa akan dibebaskan dari pembekuan meskipun pekerja garis depan di Afrika mengatakan fasilitas telah ditutup.

Berbicara di sela-sela KTT Uni Afrika di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, Byanyima mengatakan dia telah membahas masalah ini dengan para pemimpin, mendesak mereka untuk beralih dari pendanaan asing ke penggunaan pendapatan domestik.

Namun dia mencatat banyak negara Afrika dibebani dengan hutang besar beberapa di antaranya lebih dari 50 persen dari seluruh pengumpulan pendapatan mereka yang melumpuhkan kemampuan mereka untuk bahkan mulai menutup potensi kekurangan.

"Bagian dari jawabannya adalah mendorong sangat keras untuk restrukturisasi utang segera dan komprehensif," katanya.

"Bagi banyak dari mereka, utang memadati apa yang bisa dihabiskan untuk kesehatan dan pendidikan," tambahnya.

Didirikan pada tahun 1961, USAID memiliki anggaran tahunan lebih dari $40 miliar, yang digunakan untuk mendukung program pembangunan, kesehatan dan kemanusiaan di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin.

(***)