Usai Ledakan Bus, Netanyahu Lanjut Perintahkan Operasi Militer di Tepi Barat

RIAU24.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melaksanakan operasi ‘intensif’ di Tepi Barat setelah ledakan di bus-bus dekat Tel Aviv pada Kamis 20 Februari 2025, dalam apa yang digambarkan oleh kantor Netanyahu sebagai upaya serangan massal.
Kepolisian Israel menyebut ledakan yang mengguncang pada Kamis (20/2) malam waktu setempat itu bersumber dari bom-bom yang dipasang pada tiga bus di area kota Bat Yam. Dua bom lainnya berhasil dijinakkan.
Tidak ada korban luka akibat ledakan itu. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh kelompok "teroris Palestina" ada di balik rentetan ledakan tersebut.
Kantor PM Israel dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Jumat (21/2), mengumumkan Netanyahu telah melakukan penilaian situasi keamanan dengan para pejabat tinggi Tel Aviv usai rentetan ledakan itu.
Netanyahu, menurut pernyataan kantor PM Israel, memerintahkan operasi kontraterorisme dan peningkatan keamanan di kota-kota Israel.
"Perdana Menteri telah memerintahkan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) untuk melakukan operasi intensif terhadap pusat-pusat terorisme di area Yudea dan Samaria," sebut kantor Netanyahu dalam pernyataan via media sosial X, menggunakan sebutan Israel untuk wilayah Tepi Barat.