Penasihat Keamanan AS Mendesak Zelensky Saat Ketegangan Meningkat Dengan Pemerintahan Donald Trump

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Zelensky dan Trump, dengan kedua duri perdagangan pada hari Rabu.
"Kita harus dan dapat memastikan bahwa perdamaian kuat dan langgeng sehingga Rusia tidak akan pernah bisa kembali dengan perang," tulis Zelensky di X pada hari Kamis setelah bertemu dengan utusan AS untuk Ukraina dan Rusia Keith Kellogg.
"Ukraina siap untuk perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan efektif dengan Presiden Amerika Serikat. Kami telah mengusulkan cara tercepat dan paling konstruktif untuk mencapai hasil. Tim kami siap bekerja 24/7," tambahnya.
Trump menyebut Zelensky sebagai diktator tanpa pemilihan
Beberapa hari yang lalu, Trump menyebut Zelensky ‘Seorang Diktator tanpa Pemilu!!’ Khususnya, karena perang, Ukraina memang menunda pemilu yang dijadwalkan pada April 2024. Trump juga menyarankan bahwa Ukraina yang harus disalahkan atas perang tersebut.
Ini terjadi hanya beberapa jam setelah Zelensky menuduh Trump terjebak dalam gelembung disinformasi pada hari Rabu, menuduhnya melakukan upaya untuk menggulingkannya dari kekuasaan.