Potensi Danantara Akselerasi Hilirisasi Perkebunan Negara

Apalagi, jelasnya, sejak tahun 2021 dan 2023, PTPN Group telah melakukan efisiensi melalui transformasi perusahaan, antara lain konsolidasi anak usaha dari 14 perusahaan menjadi tiga entitas bisnis, yaitu PTPN I (SupportingCo), PTPN IV (Palm Co) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SugarCo).
“Langkah PTPN sejak beberapa tahun lalu tentu sudah sangat baik dan berpeluang mendorong perusahaan lebih profesional dan profit meningkat,” jelas dosen Magister Ilmu Ekonomi Univesitas Trisakti dan Atma Jaya ini.
Seperti diketahui, PTPN Group juga melakukan perbaikan keuangan melalui restrukturisasi utang, efisiensi operasional dan biaya manajemen, peningkatan akuntabilitas dan fungsi pengendalian, serta transformasi EBITDA.
Hasilnya, perusahaan dapat mengganti predikat sebelumnya dari perusahaan merugi menjadi perusahaan yang pencetak laba. Sejak tahun 2021 hingga Kuartal III 2024, laba bersih konsolidasi telah mencapai Rp13,6 triliun.
Hans Kwee menilai aksi bisnis PTPN, terutama dalam tiga tahun terakhir, sejalan dengan tujuan pembentukan Danantara Indonesia, yaitu mendorong transformasi ekonomi dengan pendekatan profesional dan menerapkan good governance.
“PTPN Group dapat bersinergi dengan Danantara karena upaya melakukan efisiensi aset sudah berusaha dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang, tinggal bersinergi dalam merealisasikan rencana bisnis yang lebih besar,” katanya.