Menu

Netanyahu Terima Gencatan Senjata Sementara Yang Didukung AS Untuk Ramadan di Gaza, Hamas Tolak Proposal

Amastya 2 Mar 2025, 17:07
Israel mengumumkan adopsi proposal gencatan senjata sementara yang didukung AS di Gaza selama periode Ramadhan dan Paskah pada hari Minggu (2 Maret) /AFP
Israel mengumumkan adopsi proposal gencatan senjata sementara yang didukung AS di Gaza selama periode Ramadhan dan Paskah pada hari Minggu (2 Maret) /AFP

RIAU24.COM Israel mengumumkan adopsi proposal yang didukung AS untuk gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah pada hari Minggu (2 Maret).

"Israel mengadopsi kerangka kerja utusan Presiden AS Steve Witkoff untuk gencatan senjata sementara selama periode Ramadhan dan Paskah," kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah posting di platform media sosial X.

Kantor PM Israel mengatakan keputusan itu diambil setelah diskusi keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan dengan partisipasi Menteri Pertahanan, pejabat senior lembaga keamanan dan tim negosiasi.

Kantor Netanyahu menjelaskan bahwa pada hari pertama kerangka kerja yang diusulkan, "setengah dari sandera yang masih hidup dan yang meninggal akan dibebaskan dan setelah kesimpulannya jika kesepakatan dicapai tentang gencatan senjata permanen sandera yang masih hidup dan meninggal akan dibebaskan".

"Steve Witkoff mengusulkan kerangka kerja untuk memperpanjang gencatan senjata setelah mendapatkan kesan bahwa, saat ini, tidak ada kemungkinan untuk menjembatani antara posisi kedua belah pihak untuk mengakhiri perang, dan waktu tambahan diperlukan untuk pembicaraan tentang gencatan senjata permanen," kata kantor PM Israel dalam posting terpisah di X.

Dikatakan juga bahwa Israel telah menyetujui proposal itu tetapi Hamas sampai sekarang, berpegang teguh pada penolakannya terhadap kerangka kerja ini.

"Israel mencoba mengatur ulang situasi ke nol dengan mencampurkan kartu," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem kepada Al Araby TV sebagai tanggapan atas kerangka kerja yang diusulkan.

Israel mengatakan bahwa jika Hamas mengubah posisinya, "Israel akan segera masuk ke dalam negosiasi tentang rincian keseluruhan kerangka kerja Witkoff".

"Sementara Hamas telah berulang kali melanggar perjanjian, Israel belum ditemukan melanggar. Menurut kesepakatan itu, Israel dapat kembali bertempur setelah hari ke-42 jika mendapat kesan bahwa negosiasi tidak efektif," kata kantor Netanyahu.

(***)