Menu

Presiden AS Donald Trump Mempertimbangkan Keringanan Sanksi Untuk Rusia

Amastya 4 Mar 2025, 20:37
Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana untuk memberikan keringanan sanksi Amerika kepada Rusia /AFP
Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana untuk memberikan keringanan sanksi Amerika kepada Rusia /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana untuk memberikan bantuan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dari sanksi Amerika, menurut laporan.

Ini terjadi setelah Presiden AS mengejutkan dunia dengan menghentikan bantuan militer AS ke Ukraina setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang dilanda perang itu menyarankan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang di Rusia masih sangat, sangat jauh.

AS ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia

Menurut Mirror UK, AS dilaporkan mencoba memperbaiki hubungannya dengan Rusia dengan memberikan keringanan kepada negara itu dari sanksi. Ini, menurut laporan, bisa berarti bahwa oligarki Rusia mendapatkan sedikit kelegaan.

Gedung Putih dikatakan telah meminta daftar sanksi yang dapat dilonggarkan. Ini dilaporkan akan dibahas dengan perwakilan Rusia dalam beberapa hari mendatang.

Bantuan Ukraina dijeda

Pada hari Senin (3 Februari), seorang pejabat Gedung Putih melaporkan bahwa Trump telah menangguhkan bantuan militer ke Ukraina.

"Presiden telah jelas bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga," kata seorang pejabat Gedung Putih kepada kantor berita AFP saat berbicara dengan syarat anonim.

"Kami sedang menjeda dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa itu berkontribusi pada solusi," tambah pejabat itu.

Keputusan untuk menangguhkan bantuan Ukraina dan memberikan bantuan kepada Rusia datang beberapa hari setelah perselisihan panas antara Trump dan Zelensky.

Pada hari Jumat (28 Februari), Zelensky dan Trump, didukung oleh Wakil Presidennya JD Vance, terlibat pertengkaran di depan media di Oval Office.

Pemimpin Ukraina dan presiden AS bertemu di Gedung Putih untuk menandatangani kesepakatan mineral. Namun, itu tidak terjadi, dan kedua pemimpin akhirnya memiliki perselisihan yang sangat terbuka.

(***)