RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump telah menyebabkan riak besar di seluruh rantai pasokan perdagangan global.

Sementara negara-negara lain berebut untuk mengamankan kesepakatan dengan Trump tanpa ancaman tarif, Arab Saudi tampaknya menjadi roda penting dalam siklus aliansi strategis Trump.

Trump telah menuntut Arab Saudi meningkatkan janji investasinya menjadi $ 1 triliun dari $ 600 miliar awal yang dilaporkan pada Januari.

Dia juga menyerukan Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak. Ini mengikuti percakapan Trump dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, di mana diskusi berpusat di sekitar 'ambisi ekonomi internasional' kerajaan dan masalah perdagangan.

Sebulan kemudian, Trump mengumumkan rencana untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri untuk menyegel kesepakatan.

Menurut sumber, Trump mengatakan dia mungkin akan bepergian ke sana dalam satu setengah bulan ke depan.

Dia juga mencatat hubungan baik, menyoroti investasi yang dijanjikan selama masa jabatan pertamanya pada 2017.

"Kali ini, mereka menjadi lebih kaya, kita semua menjadi lebih tua," kata Trump saat dia menyatakan kepercayaan pada investasi Saudi senilai $ 1 triliun selama 4 tahun di perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk pembelian peralatan militer AS.

"Dan mereka telah setuju untuk melakukan itu, jadi saya akan pergi ke sana, dan saya memiliki hubungan yang baik dengan mereka, dan mereka sangat baik," kata Trump.

(***)