Tentara Korut di Rusia Sudah Belajar Taktik Perang Drone, Mata-mata Korsel Peringatkan Ukraina

RIAU24.COM - Peringatan telah dilaporkan badan mata-mata Korea Selatan bahwa tentara Korea Utara sudah belajar taktik dan operasi perang drone dari Rusia.
Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) pada Rabu (5/3), membuat penilaian di tengah kekhawatiran bahwa Rusia mungkin telah menyediakan teknologi terkait drone kepada Korut.
Hal itu sebagai imbalan atas pengiriman pasukan Pyongyang yang dirancang untuk mendukung upaya perang Moskow.
“Karena ada tanda bahwa pasukan Korut yang dikirim ke Rusia telah mempelajari operasi dan taktik pesawat nirawak dari Moskow, kami memantau kemungkinan kerja sama pesawat nirawak antara kedua belah pihak,” ujar NIS dikutip dari The Korea Times.
Banjir Kabupaten Bandung Akibat Sungai Citarum Meluap, Air Capai 1 Meter! | BENCANA BANJIR 01:27
Selain pasokan amunisi dan senjata konvensional, Korut telah mengirim sekitar 11.000 tentara untuk bertempur dengan pasukan Vladimir Putin di Kursk sejak Oktober.
NIS mengatakan pada pekan lalu, Korut tampaknya telah mengerahkan pasukan tambahan ke Rusia.
Korut pun telah berfokus pada pengembangan kendaraan udara tak berawak. Ini termasuk pesawat nirawak serang multiguna.
Pada November lalu, pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan produksi massal drone bunuh diri skala penuh.
Sebelumnya, Kim Jong-un dilaporkan mengirim lebih dari 11.000 tentara Korut untuk bergabung dengan tentara Rusia, November lalu.
Pada awal Februari, pejabat Ukraina dan Amerika mengatakan tentara Korea Utara telah ditarik mundur dari garis depan di Kursk, Rusia, karena kekalahan.
Namun, beberapa hari kemudian, badan intelijen Korea Selatan mengeklaim tambahan tentara Korut telah dikirim Kursk.
Tentara Ukraina telah menangkap dua tentara Korut hidup-hidup pada Januari lalu.