Menu

Pemimpin Baru Suriah Keluarkan Ultimatum Keras Setelah Lebih Dari 250 Kematian, Desak Alawite Menyerah

Amastya 8 Mar 2025, 17:46
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi ini menunjukkan warga Suriah menghadiri pemakaman orang-orang yang tewas dalam bentrokan sehari sebelumnya antara pasukan pemerintah dan militan yang setia kepada penguasa Bashar al-Assad yang digulingkan, pada 7 Maret 2025 /A
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi ini menunjukkan warga Suriah menghadiri pemakaman orang-orang yang tewas dalam bentrokan sehari sebelumnya antara pasukan pemerintah dan militan yang setia kepada penguasa Bashar al-Assad yang digulingkan, pada 7 Maret 2025 /A

"Semua orang takut. Kami terjebak di rumah dan kami tidak bisa keluar," tambahnya.

Awal pekan ini, Observatorium melaporkan empat warga sipil tewas dalam operasi keamanan di daerah Latakia, di mana media pemerintah mengatakan sisa-sisa milisi yang mendukung Assad membunuh dua personel keamanan dalam penyergapan.

"Kedua belah pihak merasa seperti mereka diserang, kedua belah pihak telah menderita pelanggaran yang mengerikan di tangan pihak lain, dan kedua belah pihak bersenjata," kata pakar Suriah Aron Lund, seorang rekan di think tank Century International, kepada AFP.

Pasukan yang dipimpin oleh kelompok Islamis Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham, melancarkan serangan yang menggulingkan Assad pada 8 Desember, ketika dia melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya.

Pasukan keamanan baru Suriah sejak itu telah melakukan kampanye ekstensif yang berusaha untuk membasmi loyalis Assad dari bekas bentengnya.

Selama kampanye tersebut, penduduk dan organisasi telah melaporkan eksekusi dan pelanggaran lainnya, yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai insiden yang terisolasi.

Halaman: 456Lihat Semua