Israel-Hamas Akan Mulai Rundingkan Gencatan Senjata Fase Kedua

RIAU24.COM -Israel dan kelompok milisi Hamas Palestina akan memulai negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata di Jalur Gaza setelah mandek usai resmi berakhir pada 1 Maret.
Juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanoua mengatakan bahwa ada sinyal positif terkait pembicaraan mengenai fase kedua ini.
"Indikatornya positif terkait dimulainya negosiasi untuk tahap kedua," kata Al-Qanoua dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Sabtu (8/3).
Al-Qanoua berujar saat ini mediator Mesir dan Qatar tengah mengupayakan agar gencatan senjata fase kedua segera berlangsung.
Sejalan dengan itu, para pejabat Hamas dikabarkan telah bertemu dengan kepala badan intelijen Mesir, Hassan Mahmoud Rashad, di Kairo.
"Delegasi menekankan perlunya mematuhi semua ketentuan perjanjian, segera mulai negosiasi untuk tahap kedua, dibukanya perbatasan, serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tanpa batasan atau persyaratan apa pun," demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pada saat yang sama, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabarkan bahwa pihaknya akan mengirim delegasi ke Doha, Qatar, pada Senin (10/3) untuk bernegosiasi.
"Israel menerima undangan dari mediator yang didukung AS, dan akan mengirim delegasi ke Doha pada Senin dalam upaya untuk memajukan negosiasi," demikian pernyataan kantor Netanyahu pada Sabtu.
Gencatan senjata Israel-Hamas fase pertama telah berakhir pada 1 Maret lalu usai berlangsung sejak 19 Januari.
Kedua belah pihak hingga kini belum melanjutkan ke fase kedua lantaran Israel bersikeras ingin memperpanjang fase pertama yang semestinya hanya selama 42 hari.
Perpanjangan fase pertama itu sendiri merupakan usulan Utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Witkoff menyarankan agar gencatan senjata fase pertama diperpanjang selama 50 hari hingga Ramadan dan hari raya Paskah Yahudi.
Hamas menolak usulan ini. Hamas menilai Israel cuma ingin warganya dibebaskan tapi tetap mau melanjutkan perang.
Hamas menegaskan pihaknya hanya akan setuju untuk melanjutkan gencatan senjata ke fase kedua, yang meliputi kesepakatan soal gencatan senjata permanen.
Di bawah fase pertama, Hamas telah membebaskan 25 sandera hidup-hidup dan delapan jenazah. Sementara itu, Tel Aviv membebaskan sekitar 1.800 warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara Israel.
(***)