Menu

Filipina Klaim Lebih Tertib Saat Kepemimpinan Duterte, Akui Sedih Atas Penangkapan Sang Mantan Presiden

Rizka 13 Mar 2025, 15:27
Rodrigo Duterte
Rodrigo Duterte

RIAU24.COM - Para pendukung Rodrigo Duterte meluapkan kesedihan dan kemarahan mereka atas penangkapan Mantan Presiden Filipina pada Selasa (11/3). 

Duterte ditangkap di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, saat baru tiba dari Hong Kong, berdasarkan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).   

Kantor berita Reuters pada Selasa (11/3) melaporkan sejumlah petugas keamanan dan kepolisian tampak berjaga di dalam terminal bandara, sementara para pendukung Duterte meneriakkan protes mereka.  

"Saya sedih, kecewa, dan marah dengan apa yang terjadi. Duterte sudah tua, dia tidak pantas diperlakukan seperti ini," ujar Rose (30), dengan suara bergetar menahan tangis.  

"Saat dia menjabat, Filipina lebih damai. Kriminalitas berkurang, dan negara lebih tertib. Dia tidak pantas diperlakukan seperti ini," imbuhnya.   

Aikko Valdon, pekerja migran Filipina berusia 31 tahun, juga menyayangkan penangkapan tersebut.  

"Saya tidak menyangka ini akan terjadi. Menurut saya, dia telah banyak berbuat untuk negara ini, tetapi inilah yang mereka lakukan padanya," katanya.   

Penangkapan Duterte dilakukan sebagai bagian dari investigasi ICC terhadap dugaan kejahatan kemanusiaan selama perang melawan narkoba yang ia jalankan saat menjabat sebagai presiden.  

Kebijakan tersebut menyebabkan ribuan orang tewas, yang menurut ICC terjadi di luar proses hukum yang sah.   

Sebelumnya, pada Senin (10/3) di Hong Kong, Duterte sempat mengatakan bahwa dirinya siap ditangkap jika ICC mengeluarkan surat perintah.  

Pria berusia 79 tahun itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah secara langsung memerintahkan polisi untuk membunuh tersangka, kecuali dalam kondisi membela diri.   

Saat ini, Duterte ditahan oleh otoritas Filipina sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Penangkapannya diperkirakan akan semakin memperuncing ketegangan politik di negara tersebut, terutama di tengah hubungan yang kian memanas antara keluarga Duterte dan pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr.