Zelensky Tunjuk Kepala Staf Umum Baru Angkatan Bersenjata Ukraina, Ini Tujuannya

RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (16/3) menunjuk Andrii Hnatov sebagai kepala staf umum angkatan bersenjata Ukraina yang baru, saat negara itu berupaya melakukan restrukturisasi dan memperkuat militernya sementara terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia, dan menghadapi tekanan yang semakin besar di Donetsk.
Keputusan tersebut diumumkan melalui dekrit yang dipublikasikan di situs resmi kepresidenan. Hnatov, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala staf, kini menggantikan Letnan Jenderal Anatoliy Barhilevych.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan memperkuat kesiapan tempur pasukan.
"Kami terus melakukan perubahan di angkatan bersenjata agar semakin siap tempur. Untuk mencapainya, kami mengubah sistem manajemen dan menerapkan standar yang lebih jelas," ujar Umerov, dikutip dari Reuters, Minggu (16/3).
Investigasi Awal Perkuat Dugaan Tembakan Rudal Rusia di Balik Jatuhnya Azerbaijan Airlines Artikel Kompas.id Mayor Jenderal Andriy Hnatov memiliki pengalaman militer selama 27 tahun, termasuk dalam berbagai posisi strategis.
Kariernya dimulai sebagai komandan brigade marinir sebelum kemudian memimpin pasukan di wilayah timur Donetsk, salah satu zona pertempuran paling sengit dalam perang melawan Rusia.
Sementara itu, Barhilevych, yang sebelumnya memimpin sebagai Kepala Staf Umum, kini akan bertanggung jawab atas peningkatan standar militer dan penegakan disiplin dalam tubuh angkatan bersenjata.
Reformasi di tengah tekanan perang Ukraina terus berupaya memperkuat militernya menghadapi tekanan besar dari pasukan Rusia, terutama di Donetsk, yang selama beberapa bulan terakhir menjadi sasaran serangan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari strategi militer, Kyiv baru-baru ini menarik pasukannya dari wilayah perbatasan Kursk, Rusia. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 880.000 personel aktif yang bertugas di angkatan bersenjata Ukraina.
Reformasi militer terus dilakukan demi meninggalkan warisan sistem pertahanan era Soviet dan meningkatkan efisiensi pasukan.
Salah satu langkah utama adalah menunjuk komandan yang lebih muda dengan pengalaman tempur, serta mempercepat inovasi teknologi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina mengambil langkah besar dalam modernisasi militernya. Tahun lalu, Kyiv membentuk unit khusus untuk sistem tempur tak berawak sebagai bagian dari inovasi pertahanan.
Pada awal 2025, pejabat militer Ukraina mengumumkan perubahan besar dalam struktur angkatan bersenjata dengan beralih dari sistem berbasis brigade ke sistem korps.
Langkah ini bertujuan meningkatkan koordinasi pasukan yang tersebar di sepanjang garis depan lebih dari 1.000 kilometer dan mempercepat pengambilan keputusan.
Brigade Serbu Terpisah ke-3, salah satu unit tempur terbaik Ukraina, bahkan telah direorganisasi menjadi sebuah korps.
"Kami berencana mengubah prinsip dan metode perang ini," ujar Komandan Andriy Biletskyi dalam video pengumuman perubahan tersebut.
"Ini berarti mengubah arah perang agar lebih menguntungkan bagi Ukraina," tambahnya.
Reformasi ini menunjukkan tekad Ukraina untuk terus beradaptasi dan memperkuat pertahanannya di tengah konflik yang masih berlangsung dengan Rusia.