Dua Spesies Baru Kumbang Kura-kura dari Sulawesi Ditemukan, Ini Namanya

Rizka 14 Mar 2025, 11:26
Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi
Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi

RIAU24.COM - Para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menemukan dua spesies baru kumbang kura-kura dari genus Thlaspidula yang berasal dari Sulawesi, Indonesia. Kedua spesies ini diberi nama Thlaspidula gandangdewata dan Thlaspidula sarinoi. 

Penemuan ini menambah kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya dalam kelompok kumbang daun (leaf beetles) yang termasuk dalam subfamili Cassidinae. Genus Thlaspidula pertama kali diusulkan oleh Spaeth pada tahun 1901. 

Kumbang dari genus Thlaspidula memiliki karakter umum seperti kumbang kura-kura lain yaitu elytra (sayap) dan pronotum (bagian depan tubuh) yang melebar dan sering kali membentuk perisai yang menutupi kepala dan kaki. 

Namun, Thlaspidula memiliki bentuk labrum, proporsi tubuh, segmen antena, baris titik pada elytra, dan tekstur elytra yang khas. Mereka juga memiliki antena yang sangat tipis dan panjang, serta cakar yang sederhana. 

Hingga saat ini, baru delapan spesies yang tercatat dalam genus ini, tersebar dari Semenanjung Malaya hingga Papua. 

Koleksi spesimen dilakukan oleh Tim Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN dari dua lokasi berbeda, yaitu Gunung Gandangdewata dan Gunung Torompupu di Sulawesi menggunakan jaring serangga. 

Para peneliti kemudian menganalisis morfologi spesimen tersebut di bawah mikroskop dan mengambil foto menggunakan kamera khusus.

Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan spesies lain dalam genus Thlaspidula untuk memastikan bahwa kedua spesies ini memang baru. 

Menurut Anang Setyo Budi, Peneliti Ahli Pertama Pusar Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, kedua spesies baru ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies Thlaspidula lainnya. 

"Thlaspidula gandangdewata, T. sarinoi, dan T. boisduvali tergabung dalam grup spesies dari genus Thlaspidula yang memiliki bintik hitam lebar di bagian posterolateral pelebaran batas elytra saja. Namun ketiganya memiliki pola bintik hitam di elytra dan pronotum yang berbeda. Selain itu, perbedaan terletak pada bentuk morfologi cakar, mandibel, pronotum, dan tonjolan elytra. Karakter lain yang juga dapat membantu membedakan spesies tersebut adalah panjang dan warna segmen pada antena," jelas Anang.

Spesies Baru: Thlaspidula gandangdewata Spesies pertama, Thlaspidula gandangdewata, ditemukan di Taman Nasional Gandang Dewata, Sulawesi Barat.

Spesies ini memiliki ciri-ciri unik seperti bintik-bintik gelap pada pronotum yang berbentuk segitiga tumpul, serta pola warna pada sayap yang berbeda dari spesies lain dalam genus ini.

T. gandangdewata juga memiliki mandibula (rahang) yang lebih pendek dan cakar yang tidak terlalu bergerigi. Panjang tubuh: 7,9 mm Lebar tubuh: 7,4 mm Ciri khas: Bintik gelap pada pronotum berbentuk segitiga tumpul, pola warna sayap yang khas, dan antena yang berwarna dua warna (kuning dan coklat).

Nama gandangdewata diambil dari nama gunung tempat spesimen ini ditemukan, yaitu Gunung Gandang Dewata.

Spesies kedua, Thlaspidula sarinoi, ditemukan di daerah Kulawi, Sulawesi Tengah. Spesies ini memiliki pola warna yang berbeda pada sayap, dengan bintik-bintik gelap yang menyatu dengan pita posterior.

Selain itu, T. sarinoi memiliki cakar yang lebih bergerigi dan mandibula yang lebih panjang dibandingkan dengan T. gandangdewata.

Panjang tubuh: 7,9 mm Lebar tubuh: 7,3 mm Ciri khas: Pola warna sayap yang menyatu, scutellum (bagian kecil di antara sayap) dengan tepi berwarna coklat hingga hitam, dan antena yang hampir seluruhnya berwarna kuning.

Nama sarinoi diambil dari nama Sarino, seorang kolektor lapangan yang membantu mengumpulkan spesimen ini dan juga staf di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB).

Signifikansi Penemuan Penemuan kedua spesies baru ini menunjukkan betapa kaya dan belum sepenuhnya terjelajahnya keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di Sulawesi.

Kedua spesies ini juga memberikan informasi baru tentang variasi morfologi dalam genus Thlaspidula, yang dapat membantu para ilmuwan dalam memahami evolusi dan hubungan kekerabatan antarspesies dalam kelompok kumbang ini.

Dengan penemuan ini, jumlah spesies dalam genus Thlaspidula kini bertambah menjadi delapan. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak lagi spesies baru dari wilayah Indonesia, yang masih menyimpan banyak misteri bagi dunia ilmu pengetahuan.