Foto dengan Salam Dua Jari Beredar Luas, Ini Klarifikasi Panglima TNI dan Kapolri
RIAU24.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengakui, sejak beberapa hari belakangan ini, foto dirinya dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan salam dua jari, beredar luas.
Keduanya dengan kompak mengklarifikasi soal foto tersebut. Karena, foto tersebut kerap dianalogikan dengan simbol calon presiden tertentu.
Padahal, foto itu diambil jauh sebelum pengambilan nomor urut capres dan cawapres, yang akan bertarung pada Pilpres 17 April 2019 mendatang.
"Beberapa hari ini, saya dengan Pak Kapolri sering mendapatkan kiriman foto terkait dengan kode tertentu yang digunakan leting angkatan Akabri, mulai leting 87 angkatan Pak Tito, ada juga leting 92, ada juga leting saya Lemhanas angkatan 20," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Selasa (2/1), seperti dilansir antara yang dikutip republika.co.id.
Menurutnya, kode dua jari tersebut menandakan soliditas antar-mereka. Kode itu merupakan sinergi angkatan untuk mempersatukan dan digunakan sejak pangkat letnan dua. "Dan Pak Tito lulus 87, 87 sudah menggunakan kode itu," ujarnya lagi.
Ia mengakui, dalam beberapa waktu terakhir, foto mereka dengan dua jari tersebut beredar luas. Ia tidak ingin hal itu menimbulkan opini bahwa TNI-Polri tidak netral dalam kancah perpolitikan nasional.
Karena itu, ia menegaskan TNI-Polri tetap memegang teguh netralitas seraya menunjukkan foto TNI dengan gaya dua jari telunjuk dan ibu jari seperti pistol.
"Saya sampaikan bahwa TNI-Polri tetap menjaga netralitas dan simbol-simbol yang digunakan leting 87, angkatan 92 dan Lemhanas angkatan 20, itu adalah simbol untuk kebersamaan, tidak ada maksud lain dan diambil sebelum paslon mengambil nomor urut," terangnya lagi.
Hal senada juga ditegaskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurutnya, foto-foto yang viral dengan kode dua jari membentuk pistol itu, diambil jauh sebelum penetapan pasangan calon presiden.
"Ya saya juga sudah mengklarifikasi kepada teman-teman 87 itu, foto-foto yang diunggah itu, yang kebetulan kodenya jarinya itu mirip dengan salah satu pasangan calon, itu fotonya diambil jauh sebelum penetapan pasangan calon tadi," terangnya.
Ia menjelaskan angkatan 87, angkatannya saat pendidikan di kepolisian memiliki kode jari sudah lama sebelumnya atau lebih dari 20 tahun.
Keduanya juga sepakat menginstruksikan jajaran masing-masing, agar sementara waktu tidak menggunakan kode jari tersebut karena khawatir bakal disalahtafsirkan. ***
R24/wan