Menu

Dua Petanda yang Seram Ini Dipercayai Isyarat Orang Akan Mati

Riko 29 Jan 2019, 11:32
Mitos Indonesia seram burung gagak penanda orang mati (foto/ilustrasi)
Mitos Indonesia seram burung gagak penanda orang mati (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM -  Selasa 29 Januari 2019, Meski di era modern seperti saat ini, mitos-mitos masih banyak dipercayai masyarakat Indonesia. Apalagi yang paling banyak diyakini tentang mitos tanda atau isyarat suatu kemalangan yang akan terjadi. 

Seperti dilansir dari IDNtimes, ada beberapa mitos yang paling sering seperti tanda alam yang memberitahu ada orang yang akan mati. Pertama mitos foto atau kaca yanh tiba-tiba jatuh dan pecah. 

Mitos ini diidentikkan dengan pesan bahwa akan ada kemalangan yang menimpa orang dalam foto itu. Adegan foto jatuh dan pecah ini juga sering terlihat di sinetron-sinetron televisi. 

Percaya atau tidak foto kaca yang jatuh sering dikaitkan dengan tanda akan kehilangan seseorang bisa meninggal atau kecelakaan. Meski ada juga yang tidak percaya, nyatanya masih banyak masyarakat yang percaya mitos kaca foto jatuh dan pecah. Seram ya. 

Mitos kedua dan tak kalah seram yaitu burung gagak hitam yang bersuara, mengisyaratkan kalau ada yang meninggal di sekitarnya. Apalagi jika burung gagak hitam hinggap di atap rumah seseorang, maka pemilik rumah yang percaya mitos akan was-was.

Karena tak lama setelah burung gagak hitam bersuara itu biasanya ada kabar orang yang meninggal. Ternyata tidak hanya burung gagak, ada juga burung kedasih atau sirit uncuing dan suwek mori juga sering jadi pertanda ada orang mati. 

Kalau suara burung-burung itu berbunyi pada sore atau menjelang maghrib, maka dipercaya yang meninggal itu remaja. Sementara kalau burung itu berbunyi malam hari, maka yang meninggal orang dewasa. 

Lalu kalau suara burung suwek mori terdengar sepertiga malam, maka dipercayai orang lanjut usia yang meninggal. Dan kalau pada dini hari, berarti bayi atau balita. 

Meski begitu, mitos bisa dipercayai atau tidak. Apalagi tentang maut atau kapan kita meninggal itu hanya Tuhan yang tahu. Sehingga sebaiknya mitos tidak perlu dipercayai atau bahkan meyakini sepenuhnya. Bijaknya kita mesti selalu berbuat baik, sebagai bekal jika nanti ajal menjemput.