Menu

Tujuh Tewas dan Puluhan Orang Terkubur di Pertambangan di Sulawesi Utara

1 Mar 2019, 14:20
Foto: Internet
Foto: Internet

RIAU24.COM - Setidaknya tujuh orang telah tewas dan puluhan lainnya masih terperangkap di bawah puing-puing tambang emas ilegal yang runtuh di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, kata para pejabat, Kamis, ketika para penyelamat dengan panik mencari orang yang selamat.

Sekitar 19 penambang berhasil diselamatkan sejak kecelakaan yang terjadi pada Selasa malam dan penyelamat berkomunikasi dengan beberapa masih dikubur, meningkatkan harapan untuk lebih banyak yang selamat.

Tetapi upaya penyelamatan di lokasi terpencil itu terhambat oleh medan yang curam dan kondisi tanah yang tidak stabil setelah keruntuhan itu memicu tanah longsor. Seorang korban yang kakinya diamputasi pada Kamis, 28 Februari 2019 kemudian meninggal karena kehilangan banyak darah, menjadikan korban tewas menjadi tujuh orang.

"Kondisinya sudah buruk dan dia kehilangan banyak darah," kata pejabat badan bencana setempat Abdul Muin Paputungan.

"Dia meninggal setelah kita berhasil mengevakuasi dia dari tempat kejadian."

Petugas medis mengangkat tungkai pria itu karena disematkan di bawah batu besar, membuatnya mustahil untuk membebaskannya tanpa operasi darurat di tempat.

"Kami berpacu dengan waktu," kata Paputungan tentang pencarian korban.

"Penyelamatan sedang berlangsung tetapi berisiko ... Kami telah mendengar setidaknya tiga orang meminta bantuan dan kami mencoba menarik mereka keluar dan memasok mereka dengan air dan makanan sehingga mereka dapat bertahan hidup."

Personel tentara dan agen bencana menggunakan tali untuk menavigasi daerah yang curam dan berlumpur saat para korban dibawa dengan tandu darurat ke kendaraan yang menunggu. Beberapa telah dirawat karena luka dan patah tulang di rumah sakit setempat.

Seorang korban selamat, Rusdi Tulong mengatakan dia hanya dua meter di bawah tanah ketika lumpur dan batu menutupi jalan keluar dari tambang, menjebaknya dan dua orang lainnya selama sehari semalam.

"Kami berdoa, membaca Alquran ... (dan) berteriak minta tolong," kata penambang yang kaget itu kepada AFP dari ranjang rumah sakitnya di kota Kotamobagu.

"Kami masih bisa bernapas karena ada celah di antara bebatuan."

Banyak anggota keluarga penambang berkumpul di lokasi dengan putus asa untuk membantu dalam pencarian, sementara yang lain menangis di kamar mayat di Kotamobagu.

Amrin Simbala, ayah dari seorang penambang yang terperangkap, mengatakan ia telah berbicara dengan putranya yang dimakamkan di bawah tumpukan batu.

“Dia meminta air karena dia haus. Tetapi bagaimana saya bisa mendapatkan air itu? "Simbala yang emosional mengatakan kepada AFP.

"Sore harinya, tidak ada lagi suara yang bisa didengar."

Dengan alat berat yang siaga, penyelamat sejauh ini terpaksa menggunakan sekop dan bahkan tangan kosong mereka untuk membersihkan puing-puing, khawatir langkah yang salah dapat membuat situasi lebih buruk.

"Kami harus membatasi jumlah penyelamat karena ada lebih banyak retakan di lokasi ... jadi kami khawatir jika ada terlalu banyak orang itu akan membuat segalanya lebih berbahaya," kata Paputungan.

Kecelakaan itu terjadi ketika balok-balok pendukung di lokasi yang tidak berlisensi itu runtuh, menurut badan bencana.

Lebih dari tiga lusin orang mungkin masih terjebak di tambang di wilayah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, tempat sekitar lima penambang tewas pada bulan Desember setelah kecelakaan tambang emas ilegal. Tetapi masih belum jelas berapa banyak orang yang masih berada di tambang.

"Angka-angka itu tidak konsisten berdasarkan catatan para penyintas," kata bupati Yasti Soepradjo.

"Kami masih dalam kegelapan tentang angka pastinya."

Kondisi tanah di tambang tidak stabil karena banyaknya lubang yang digali oleh para penambang, kata para pejabat.

Negara Asia Tenggara yang kaya mineral ini memiliki sejumlah lokasi penambangan tanpa izin dan peraturan keselamatan dilanggar secara rutin.

Pada tahun 2016, 11 penambang tewas setelah tanah longsor melanda tambang emas ilegal di provinsi Jambi, Sumatra. Setahun sebelumnya, 12 orang tewas ketika sebuah poros ambruk setelah mereka masuk ke tambang emas bekas di pulau Jawa.

 

 

 

 

R24/DEV