Musim Kemarau, Sejumlah Desa di Wilayah Pulau Bengkalis Kekeringan dan Butuh Pasokan Air
Untuk kebutuhan memasak, sebagian warga mengandalkan air simpanan dalam tanki (penampungan dalam ukuran besar) milik warga. Namun saat ini, pasokannya sudah menipis, karena sejak dua bulan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Itupun kata Kurniawan, untuk kebutuhan minum, membeli air isi ulang.
“Bagi warga yang tidak punya tanki. Ada yang minta air kepada yang punya tanki. Tapi kalau yang tidak punya, terpaksa harus mengandalkan membeli di air isi ulang, untuk memasak dan minum,” ungkap Iwan.
Kepala Desa Teluk Papal, Lakuning Ratno, mengatakan, kemarau yang sudah berlangsung selama dua bulan terakhir ini, menyebabkan warga kesulitan air. Karena bahan baku air milik warga sudah tidak ada. Sumur-sumur mulai mengering, kalau pun masih ada airnya, rasanya asin layaknya air laut.
Memang, ungkap Lakuning Ratno, sebagian warga yang memiliki sumur bor, bisa berbagi air dengan warga lain. Namun kondisi air sumur bor, tidak layak dikonsumsi, karena warna kecoklatan dan higenisnya belum teruji.(***)
R24/phi/hari