Menu

60 Pelaku Usaha Ikuti Bimtek Pengembangan IKM Gelombang Ketiga

M. Iqbal 29 Mar 2019, 14:51
Pembukaan Bimtek IKM yang digelar Kementerian Perindustrian dan Komisi VI DPR RI
Pembukaan Bimtek IKM yang digelar Kementerian Perindustrian dan Komisi VI DPR RI

RIAU24.COM - Pihak Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian, kembali menggelar  pelatihan kegiatan Penumbuhan Wirausaha Baru melalui bimbingan teknis (Bimtek) untuk peserta IKM.

Kali ini, peserta IKM yang mengikuti bimtek tersebut yang bergerak di sektor Roti dan Kue, Kerajinan Aksesoris dan Kain Porca dengan total poserta pelatihan mencapai 60 orang peserta.

Pelatihan ini sendiri sudah memasuki gelombang ke 3 setelah sebelumnya dilaksanakan pada tanggal 16-20 Maret dan 22-26 Maret 2019 dengan total peserta gelombang 1 dan 2 sebanyak 120 orang dengan komoditi Batik, Bengkel las, Perbengkelan roda dua, Furniture, Olahan Pangan Hasil Perkebunan dan Servis Peralatan Elektronika Rumah tangga.

zxc1

Acara itu dibuka oleh Anggota Komisi VI DPR Idris Laena dan dihadiri oleh Kepala Sub Direktorat IKM Logam, Mesin dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian RI, Irvan Kuswardana dan perwakilan dari Dinas Perindustrian Riau, Askardi.

Pada kesempatan itu, Irvan Kuswardana mengatakan bahwa kontribusi pelaku IKM berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan industri dan perekonomian di Indonesia.

"Maka dari itu, kami bertekad untuk fokus memacu pengembangan IKM nasional, dengan menargetkan peningkatan jumlah unit usaha rata-rata sebesar satu persen per tahun dan penyerapan tenaga kerja tiga persen per tahun," kata Irvan, Jumat, 29 Maret 2019.
zxc2

Upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat kemampuan IKM, kata dia, di antaranya adalah dengan melakukan perumusan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan pemberian fasilitas kepada IKM yang berpotensi di Indonesia. 

Pihaknya di tahun 2019 ini menargetkan pertumbuhan IKM mencapai 5-6 persen, dimana komoditi unggulan yang dikembangkan adalah olahan hasil Iaut, kopi, fumitur, tenun, minyak atsiri, perhiasan, peralatan pertanian non mekanik dan teknologi tepat guna, komponen alat angkut, serta produk elektronik dan telematika.

Untuk mendukung itu, pihaknya mengadakan program Bimtek dan Fasilitasi Wirausahabaru (WUB), serta telah melakukan upaya untuk mempertemukan stakeholder akses pembiayaan terhadap IKM. "Diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)," tutupnya.