Menu

Jelang Demo Besar-besaran di Gaza, Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina

Siswandi 30 Mar 2019, 16:03
Ilustrasi, tentara Israel menangkap warga Palestina. Foto: int
Ilustrasi, tentara Israel menangkap warga Palestina. Foto: int

RIAU24.COM -  Untuk kesekian kalinya, aksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel, kembali menimbulkan korban jiwa. Kali ini, seorang pria warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di perbatasan Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, korban tewas bernama Mohammed Saad. Pria Palestina berumur 20 tahun itu terkena tembakan di bagian kepala. Sedangkan pelaku penembakan adalah militer Israel yang bertugas di sebelah timur Kota Gaza.

Insiden ini terjadi hanya beberapa jam menjelang aksi demo besar-besaran yang akan digelar warga Gaza. Demikian dilansir kantor berita AFP, Sabtu 30 Maret 2019.

Menurut para demonstran di lokasi kejadian, pria itu telah ikut serta dalam aksi demo yang digelar pada Jumat (29/3) malam. Sedangkan aksi besar-besaran akan digelar hari ini Sabtu 30 Maret 2019 sore waktu setempat.

Para demonstran mengatakan, saat terkena tembakan, pria itu berada pada jarak lebih dari 100 meter dari pagar perbatasan Gaza yang dijaga ketat Israel.

Dilansir detik, sejauh ini juru bicara militer Israel menolak berkomentar mengenai insiden itu.

Ribuan warga Palestina diperkirakan akan ikut serta dalam aksi demo besar-besaran di berbagai titik di sepanjang perbatasan Gaza-Israel pada Sabtu sore waktu setempat. Aksi demo tersebut digelar untuk memperingati satu tahun aksi protes "Pawai Akbar Kepulangan".

Menjelang aksi demo tersebut, Israel mengerahkan tank-tank militer dan tambahan tentara ke perbatasan Gaza.

Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat terjadi bentrok.

"Pawai Akbar Kepulangan" dimulai pada 30 Maret 2018, untuk mengenang pembunuhan enam pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Israel pada saat protes penyitaan tanah pada tahun 1976 lalu.

Dalam aksi tersebut, warga Palestina menuntut hak mereka untuk kembali ke kampung halaman mereka setelah pada tahun 1948 sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau mengungsi akibat perang yang mendorong berdirinya negara Israel.

Warga Palestina telah lama menuntut hak mereka untuk dapat kembali, tetapi pemerintah Israel menyatakan orang-orang Palestina seharusnya menetap di wilayah yang kelak menjadi negara Palestina, yaitu di Gaza dan Tepi Barat. ***