Menu

Polisi Disuruh Menangkan Jokowi, ini Respon Menohok Ferdinand Hutahaen, Warganet Ikut Menanggapi

M. Iqbal 1 Apr 2019, 05:49
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean

RIAU24.COM - Mantan Kapolsek Pasirwangi Garut, AKP Sulman Aziz melaporkan adanya dugaan pelanggaran di institusinya ke lembaga bantuan hukum Lokataru.

Sulman mengaku jika dirinya pernah mendapatkan perintah dari atasannya untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bahkan, jika ada kapolsek yang daerahnya pasangan petahana tersebut kalah, maka kapolsek itu diancam akan di mutasi.

Hal itupun ditanggapi oleh Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Di akun Twitternya, dia memuji keberanian Sulman mengungkapkan jika satuannya itu tidak netral dalam Pilpres 2019.
zxc1

"Pengakuan ini adalah pengakuan yang berani dan penuh resiko. Karena itu, saya percaya bahwa pengakuan ini benar adanya," kata Ferdinand, Minggu, 30 Maret 2019.

Masih dalam kicuan yang sama, dia sendiri masih peecaya jika masih ada polisi yang baik dan tidak ingin berpolitik.

Mereka, Kata Ferdinand, justru dipaksa oleh penguasa yang melakukan kecurangan dalam pilpres 2019.

"Saya selalu percaya bahwa Polisi kita adalah Polisi yang baik dan tdk ingin berpolitik. Tapi kekuasaan yang curang membawa mrk sesat," ujarnya lagi.
zxc2

Warganet menanggapi persoalan tidak netralnya polisi dalam Pilpres 2019 ini. Begini respon para warganet.

"Demokrasi qta rusak di rezim ini ... Penuh kecurangan ... 
Jangan kaget klo kekuatan rakyat kan bergerak ...," kata @P2selalu.

"Gawat banget nih intervensi kekuasaan rezim.. sudah sampe level dimana kita rakyat bawah harus melakukan people power," ujar @RKhossaghi.

"Jgn takut di mutasi atw dipecat krn melawan instruksi sesat. Utk apa tunduk pd penguasa yg tdk patut hanya krn kekuasaan elit dirinya klo ujungnya nenyengsarakan kluarga," komentar @aa_thea.