Kaum LGBT Ramai-ramai Kabur dari Brunei Karena Takut Dirajam Hingga Mati
Shahrani menyaksikan dari jauh ketika aturan itu mulai diterapkan Pemerintah Brunei. "Saya tahu bahwa Brunei selalu ingin memiliki hukum Syariah di negara itu, saya sudah merasakannya sejak saya masih kecil," ujarnya.
"Tapi saya tidak bisa membayangkan hidup di bawah hukum Syariah. Menjadi gay di Brunei cukup sulit. "Sulit untuk berpikir bahwa hanya dengan menjadi siapa anda bisa membuat anda dirajam sampai mati," tambahnya.
Untuk diketahui, Brunei Darussalam, adalah kerajaan yang dipimpin Sultan Hassanal Bolkiah. Saat ini, negara ini memiliki populasi sekitar 450.000 jiwa.
Dalam situs web pemerintah, Sultan Bolkiah meminta semua pihak menghormati hak Brunei untuk membuat dan menerapkan hukumnya sendiri.
"(Sultan) tidak mengharapkan orang lain untuk menerima dan setuju dengan hal itu, tetapi itu akan cukup jika mereka hanya menghormati bangsa dengan cara yang sama seperti itu juga menghormati mereka," bunyi pernyataan Sultan di situs tersebut. ***