Menu

FPI Balik Kritik Hendropriyono, Begini Sindiran Tajamnya

Siswandi 7 May 2019, 10:48
Hendropriyono yang kerap disorot setelah pernyataannya terkait WNI keturunan Arab yang dimintanya jangan memprovokasi rakyat Indonesia. Foto: int
Hendropriyono yang kerap disorot setelah pernyataannya terkait WNI keturunan Arab yang dimintanya jangan memprovokasi rakyat Indonesia. Foto: int

RIAU24.COM -  Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Abdullah Mahmud Hendropriyono, saat ini banyak disorot, usai melontarkan pernyataan panas di media massa. Hal itu terkait pernyataannya yang menyindir Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab (HRS).dan WNI keturunan Arab. Dalam pernyataannya tersebut, ia mengingatkan HRS dan dan WNI keturunan Arab, agar bisa menjaga diri dengan tak memprovokasi.

Sontak saja, berbagai respon langsung bermunculan. Khususnya di media sosial. Ada yang menyayangkan pernyataan itu, karena pernyataan seperti itulah dinilai sebagai bentuk provokasi yang sesungguhnya.

Salah satunya dilontarkan juru bicara FPI, Slamet Ma'arif. Ia balik mengkritisi ucapan Hendropriyono. "Yang ngomong itu yang provokator," ujarnya, dalam pesan singkat yang diterima viva, Senin 6 Mei 2019.

Tak hanya itu, Slamet pun punya harapan dan pesan kepada Hendropriyono. Ia berharap eks Pangdam Jaya era Orde Baru itu menjadi muslim yang diteladani anak bangsa. Apalagi, sekarang adalah momen bulan Ramadan.

"Ini bulan suci banyakin ibadah, ingat umur. Jadilah teladan buat anak bangsa agar kelak dikenang kalau sudah tidak ada. Hormati Rasulullah dan anak cucunya. Jangan sampai Anda dihinakan Allah di akhir hayat nanti," ujarnya lagi.

Seperti dirilis media massa, pernyataan Hendropriyono itu dilontarkannya saat mendatangi embaga Pertahana Nasional (Lemhanas) untuk bertukar pikiran, termasuk membahas usai pencoblosan pemilihan umum.

Ketika itu, Hendropriyono menekankan, saat ini yang menjadi titik perhatian adalah masalah stabilitas keamanan, agar rakyat tak merasa gelisah dan khawatir.

“Saya ingin memperingatkan bangsa Indonesia, WNI keturunan Arab, supaya sebagai elite yang dihormati masyarakat cobalah mengendalikan diri. Jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat,” ujarnya ketka itu. ***