Setelah Sarri Bergabung, Bisakah Posisi Ronaldo di Juventus Digeser?
RIAU24.COM - Kehadiran pelatih Maurizio Sarri di Juventus, saat ini menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepakbola. Sebagai pelatih yang cukup kampiun di jagat sepakbola, banyak yang penasaran, seperti apa nanti kira-kira taktik sang manajer untuk Nyonya Tua. Khususnya, tentang bagaimana Sarri memberikan posisi untuk bintang Juventus saat ini, Cristiano Ronaldo.
Majalah L'Equipe melansir, Sarri adala penganut tiki-taka vertikal. Karakteristik dari taktik ini adalah, tekanan terus menerus, bek sayap yang eksplosif, serta penguasaan bola yang dominan. Agar arus bola selalu bergulir, pemain hanya melakukan sentuhan cepat dengan bola.
Dasar dari formasi Sarri adalah 4-3-3, dengan kondisi pemain yang ada di tubuh Juve saat ini, Squawka melansir, ada dua formasi yang kemungkinan dipakai pelatih berusia 60 tahun tersebut.
Pertama, Cristiano Ronaldo tetap sebagai penyerang tengah. Sedangkan Douglas Costa dan Paulo Dybala tampail sebagai pendamping di sisi kiri dan kanan. Formasi ini diprediksi akan bisa meningkatkan kembali ketajaman Ronaldo yang pada musim pertamanya di Juventus "cuma" mengoleksi 28 gol.
Dikutip dari kompas, Senin 17 Juni 2019, selama ini taktik Sarri memang terbukti ampuh untuk membuat seorang pemain di timnya, tampil menjadi goal getter andal. Tengok saja Gonzalo Higuain, Dries Mertens, bahkan Eden Hazard bersama Chelsea pada musim lalu.
Namun tak tertutup kemungkinan Ronaldo bakal digeser menjadi penyerang sayap kiri. Sedangkan posisi penyerang tengah dikembalikan kepada Paulo Dybala. Sebelum Ronaldo bergabung, posisi itu memang ditempati Dybala.
Format ini berkemungkinan juga tidak akan ada masalah. Sebab, Ronaldo sudah terbiasa tampil sebagai penyerang sayap kiri. Posisi itu dilakoninya semasa masih berseragam Madrid. Selama itu pula Ronaldo sukses mendulang gol untuk Los Blancos.
Sedangkan Dybala, sepanjang musim lalu, ia turun sebanyak 16 kali bermain sebagai penyerang kiri. Hasilnya, ia 'hanya' mengemas 8 gol. Sehingga bila dikembalikan ke posisi penyerang tengah, diprediksi bisa meningkatkan produktivitas golnya.
Selain itu, Ronaldo akan terbantu dengan penempatan Dybala sebagai false 9. Peran false 9 itu pernah dimainkan Hazard di Chelsea atau Mertens di Napoli.
Dybala tentu punya kemampuan untuk menarik bek lawan ketika ditempatkan sebagai false 9. Sehingga Ronaldo maupun Costa sebagai penyerang sayap, akan bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan.
Status Dybala tersebut bakal mirip dengan Roberto Firmino di Liverpool. Dia membuka ruang bagi Sadio Mane dan Mohamed Salah untuk mencetak gol.
Sedangkan untuk sektor lini tengah, Sarri berkemungkinan akan dimudahkan dengan hadirnya Aaron Ramsey dari Arsenal. Pemain asal Wales itu akan difungsikan sebagai box to box midfielder yang dinamis seperti halnya Marek Hamsik di Napoli atau Ross Barkley di Chelsea.
Begitu pula Miralem Pjanic. Dia akan menjadi metronom di lini tengah. Pjanic punya akurasi umpan sukses 92,05 persen dari 1.784 operan yang dilepaskannya.
Kondisinya akan semakin menarik, bila Paul Pogba, memang benar-benar jadi balik kampung ke Juventus. Begitu pula dengan gelandang Napoli, Alan, yang disebut-sebut juga masuk dalam radar incaran Juventus. ***