Menu

Mengenal Lebih Dekat Balai Kerapatan Tinggi Siak, Saksi Bisu Kekuasaan Kerajaan Siak

Lina 7 Sep 2019, 18:48
 Balai Kerapatan Tinggi Siak/lin
Balai Kerapatan Tinggi Siak/lin

Suasana di lantai dua balai kerapatan adat pengap. Kaca-kaca yang ada di ruangan lantai dua ditutup semua. Akibatnya, keringat bercucuran di kening bahkan membasahi ketiak. Jika di lantai satu dari museum menggunakan lantai granit, di lantai dua terbuat dari kayu. Saya naik melalu tangga besi yang sudah dicat berwarna kuning. Pada bagian tengah lantai dua terdapat sebuah ruang utama yang menyimpan singgasana kerajaan Siak serta replika dari mahkota kerajaan Siak.

Di depan singasana kerajaan, terdapat kursi-kursi kayu yang disusun menyerupai sebuah ruangan persidangan. Foto hitam putih yang diletakkan di atas pigura di depan singgasana sudah menggambarkan bagaimana zaman dahulu, saat Sultan Siak bersidang di lantai dua balai ini.

Selain koleksi kursi-kursi tua kerajaan, terdapat koleksi yang mencuri perhatian di lantai dua. Pada koridor di lantai dua, terdapat koleksi dari surat-surat pada zaman kerajaan Siak masih berdiri. Surat-surat ini dicetak di atas kertas mengkilap yang berukuran 50 cm x 50 cm. Surat-surat berbahasa Belanda dan ejaaan lama ini bertahun 1927 sampai dengan 1936.

Sebagian besar isi surat ini menceritakan kegiatan Sultan, seperti undangan menghadiri pasar malam di Deli Serdang, pelantikan kontroler di Pekanbaru, pemindahan kontroler Belanda di Siak dan Sungai Pakning, serta kontrak hasil bagi pertanian di Siak. Saya langsung membayangkan pada zaman dahulu dengan menggunakan penerangan lampu lilin, Sultan Syarif Kasim II membalas surat dari kerajaan Deli Serdang.

Suara derak tangga kayu saat turun menjadi penutup perjalanan di Siak. Balai Kerapatan Tinggi kerajaan Siak, salah satu saksi kejayaan kerajaan Siak yang patut untuk dikunjungi.***


Sambungan berita: R24/phi/lin
Halaman: 234Lihat Semua