Menu

Kades Kembung Baru Protes Desanya Tidak Mendapat RLH Oleh Perkim Bengkalis

Dahari 27 Sep 2019, 11:09
Kepala Desa Kembung Baru Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis protes tidak pernah mendapat Rumah Layak Huni (foto/hari)
Kepala Desa Kembung Baru Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis protes tidak pernah mendapat Rumah Layak Huni (foto/hari)

RIAU24.COM -  BENGKALIS- Sejak dua tahun ini Desa Kembung Baru Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, tidak pernah mendapat Rumah Layak Huni (RLH). Padahal pemerintahan Desa Kembung Baru sudah beberapa kali mengusulkan.

Sayangnya usulan itu hingga hari ini tidak pernah direalisasikan Dinas Perkim Bengkalis. Seperti yang dikatakan Kades Kembung Baru, Kecamatan Bantan, Hendi Cong Meng, Jumat 27 September 2019.

zxc1

"Rumah Layak huni ini padahal untuk 300 warga miskin di Desa Kembung Baru untuk mengurangi kemiskinan. Yang kita herankan banyak desa di Bengkalis dapat RLH. Sepertinya Desa saya ini macam dianak tirikan, apalagi sudah dua tahun berturut-turut usulan kami sampaikan ke pihak terkait," ungkap Kades Kembung Baru, Hendi Cong Meng.

Kades Kembung Baru, Hendi Cong Meng mempertanyakan hal itu ke Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Bengkalis. "Kita sudah mengusulkan RLH untuk orang miskin, malah kami disuruh pendekatan, apa maksudnya itu," kesal Comeng.

zxc2

Masih kata Comeng, usulan RLH untuk 300 kepala keluarga (KK) rata-rata rumah yang ditempati itu sudah pada mau roboh. "Kita usulkan kemarin, untuk 150 KK. Kalau memang pihak terkait masih tidak percaya, ya kalau dapat Dinas Perkim itu harus langsung turun ke lapangan, bukan menembak di atas kuda, saya minta mereka datang ke lokasi," kesalnya lagi.

"Pendekatan itu untuk apa sebenarnya, ya tak perlu dekat dekat, kan pemerintah sudah tahu jumlah desa yang ada di Kabupaten Bengkalis ini, hendaknya RLH ini harus di bagi secara merata," ujarnya lagi.

Hendi Cong Meng yang merupakan warga Suku Akit ini, dalam kesempatan itu memuji Bupati Bengkalis karena sudah membagi tugas ke Dinas terkait soal RLH ini. "Di kampung saya (kembung baru red,) ada  warga saya yang miskin itu terdata sebanyak 300 KK, dan pada tahun ini, kita juga mengajukan rumah bedah dan rumah Komunikasi Adat Terpencil (KAT) suku asli pedalaman," pungkasnya. (hari)