Menu

Sebut Erdogan Jangan Sok Jago, Surat Presiden Trump Dibuang ke Tempat Sampah

Siswandi 18 Oct 2019, 10:51
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Sikap tegas ditunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Erdogan dikabarkan membuang surat dari Donald Trump "ke tempat sampah". Diduga, hal itu dilakukan karena Erdogan kesal dengan sikap Trump. Pasalnya, dalam surat tertanggal 9 Oktober 2019 tersebut, Trump menulis kepada Erdogan: "Jangan sok jago. Jangan bertindak bodoh!"

Dilansir viva yang mengutip BBC, Jumat 18 Oktober 2019, surat itu dikirim Trump sesudah ia menarik pasukan AS dari Suriah. Seperti diketahui, beberapa saat setelah itu, angkatan bersenjata Turki pun terlibat pertempuran dengan pasukan Kurdi, yang berada di perbatasan Turki-Suriah. 

Sumber BBC di kepresidenan Turki mengungkapkan,  surat itu "sepenuhnya ditolak" oleh Erdogan. Pada hari yang sama dengan kedatangan surat itu, Turki melancarkan serangan lintas batas terhadap pasukan Kurdi di Suriah.

"Mari upayakan kesepakatan! Anda pasti tak mau bertanggung jawab untuk pembantaian ribuan orang, dan saya tak mau bertanggung jawab untuk menghancurkan ekonomi Turki - dan pasti akan saya lakukan," kata Trump dalam surat tersebut.

"Sejarah akan melihat Anda dengan baik apabila Anda melakukan hal ini dengan benar dengan cara kemanusiaan. Sejarah akan memandang Anda sebagai setan jika hal yang baik tidak terjadi." demikian tambahan isi surat tersebut. 

Sebagai tanggapan, sumber di kepresidenan Turki mengatakan: "Presiden Erdogan menerima surat itu, menolak isinya sepenuhnya dan melemparkannya ke tempat sampah."

Untuk diketahui, Presiden Trump menghadapi kritik keras terkait penarikan pasukan dari Suriah. Karena itu hal itu sama saja artinya lampu hijau bagi Turki untuk melakukan serangan militer kepada bangsa Kurdi di Suriah. Padahal, Kurdi adalah sekutu Amerika dalam perang melawan ISIS. 

Di negerinya sendir, kritikan juga datang dari Partai Republik, partai asal Trump sendiri. Sebagai bentuk teguran  dari dua partai politik di Amerika, Partai Republik bergabung dengan Partai Demokrat untuk secara resmi mengutuk langkah Trump tersebut, dalam pemungutan suara di parlemen hari Rabu (16/10). Asal diketahui saja, kejadian seperti ini sangat-sangat jarang terjadi. ***