Menu

Mundur Dalam Bursa Ketum Golkar, Bamsoet Bisa Dapat Persepsi Negatif

Riki Ariyanto 18 Oct 2019, 20:57
Pegamant komentari Bamsoet mundur dari bursa calon Ketum Golkar (foto/int)
Pegamant komentari Bamsoet mundur dari bursa calon Ketum Golkar (foto/int)

RIAU24.COM -  JAKARTA- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) harus terus maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang akan segera dimulai usai terbentuknya kabinet Kerja Jilid II.

zxc1

Menurut Pengamat politik dari Indonesia Publik Institut (IPI) Karyono Wibowo, Bamsoet akan memperoleh persepsi negatif jika akhirnya mundur dalam perebutan kursi Golkar 1 setelah terpilih sebagai Ketua MPR.

"Jika Bamsoet tidak maju atau menyatakan mundur setelah terpilih sebagai ketua MPR maka bisa menimbulkan persepsi negatif. Publik akan menduga posisi Bamsoet sebagai ketua MPR merupakan hasil dari tawar-menawar politik dengan ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto," ujar Karyono saat dihubungi Riau24.com, Jumat (18 Oktober 2019).

zxc2

Namun, Karyono menyebutkan, bila Bamsoet emang serius ingin menjabat sebagai Ketum Golkar. Maka harus kerja keras untuk bisa mengalahkan Airlangga. Terutama sekali menyiapkan logistik serta mendapatkan dukungan kekuasaan.

"Karena kemenangan calon ketua Umum Golkar biasanya dipengaruhi kecenderungan dukungan kekuasaan dan dukungan logistik yang kuat," jelasnya.

Memang kata Karyono, ada faktor lain selain dua faktor tersebut. Tetapi, kedua faktor itu lebih dominan. "Maka untuk membaca potensi kemenangan calon ketua umum Golkar perlu membaca dua faktor tersebut," jelasnya.

Namun demikian, Karyono tidak membuat harga mati untuk Bamsoet maju bertarung dalam Munas Golkar yang diprediksikan sekitar bulan Desember nanti.

"Karena hak Bamsoet untuk maju di Munas Golkat atau tidak. Posisinya sebagai Ketua MPR tidak menghalangi untuk maju menjadi calon ketua umum Golkar," tuturnya. (R24/Bisma)