Harimau Mengamuk Lagi, Satu Nyawa Melayang di Kebun Kopi
RIAU24.COM - Konflik harimau dengan manusia, kembali berulang. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah Mustiadi (55), seorang pekerja kebun. Nyawanya tak bisa lagi diselamatkan, setelah diserang seekor harimau Sumatera.
Kali ini, yang menjadi korbannya adalah Mustadi (55) warga Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Ia tewas dalam kondisi mengenaskan akibat diterkam harimau. Tubuh korban ditemukan pada Kamis (12/12/2019) sore kemarin. Namun karena kendala di lapangan, jasadnya baru bisa dievakuasi Jumat (13/12/2019) dini hari tadi.
Dilansir sindonews, saat kejadian itu, berlangsung, korban sedang berada di area kebun kopi milik Irian. Kebun itu berada di Wilayah Hutan Seribu Kebun Pedamaran yang berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan dari Desa Kota Agung.
Menurut Kades Pajar Bulan Semendo Darat Lahat, Selpis, penerkaman harimau itu dikabarkan langsung Irian. Di kebun milik Irian tersebut, korban Mustadi adalah tenaga upahan penggiling kopi.
Setelah selesai menggiling, Mustadi mengisi waktu dengan menjerat burung di pinggiran kebun.
"Saat itu saksi Irian pemilik kebun melihat harimau melintas tak jauh dari korban Mustadi. Irian sudah berteriak dan akan membantu korban namun peralatan tidak lengkap," terangnya.
Saksi kemudian melaporkan hal tersebut ke warga sekitar dan Polsek setempat. Mendapat laporan itu, Polsek Kota Agung dan Semendo Darat mengirimkan personel dibantu ratusan warga dan Koramil.
"Ada ratusan warga, petugas Koramil bersama ratusan polisi langsung menuju lokasi untuk proses evakuasi tadi malam," kata AKP Ferry Kapolsek Semendo Darat.
Masuk Kawasan Hutan
Terpisah, Kasi Konservasi BKSDA Wilayah Lahat Martialis mengungkapkan, pihaknya telah mengecek TKP dan menurut koordinasi dengan KPH Semendo, lokasi kejadian diduga sudah masuk wilayah hutan lindung.
"Bukan harimau yang keluar habitat, karenanya upaya konkret adalah evaluasi warga atau pekebun dari hutan kebun," ujarnya, dilansir okezone.
Kepada warga diimbau untuk tidak pergi ke ladang seorang diri. Selain itu, aktivitas di kebun diimbau tidak sampai sore.
Untuk diketahui, kejadian ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi di Sumsel. Sebelumnya, seorang petani terlebih dahulu ditemukan dalam kondisi tinggal tulang di Dempo Selatan Pagaralam. Ia juga diduga kuat menjadi korban keganasan harimau. ***