Kebakaran Hebat Menghanguskan Pabrik di Dhaka, Belasan Orang Tewas Terpanggang
RIAU24.COM - Sedikitnya 10 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pabrik di luar ibukota Bangladesh, Dhaka, yang merupakan kebakaran pabrik kedua yang mematikan di daerah itu dalam waktu kurang dari seminggu, kata para pejabat.
Kebakaran terjadi pada Minggu malam di sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang mewah di daerah Gazipur. Sebanyak 10 jasad ditemukan setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, kata pejabat kebakaran Mamunur Rashid.
Dia mengatakan beberapa orang terluka tetapi tidak memberikan jumlah korban yang pasti.
Pihak berwenang sedang mencari kemungkinan lebih banyak korban, kata juru bicara dinas pemadam kebakaran Zillur Rahman kepada kantor berita AFP.
Tidak segera jelas berapa banyak pekerja di dalam pabrik ketika kebakaran dimulai atau apa yang menyebabkan kebakaran.
Kebakaran semacam itu, banyak di antaranya terjadi di pabrik-pabrik, merupakan hal biasa di Bangladesh, yang merupakan pusat produksi utama.
Bencana kebakaran sering melanda kota-kota besar Bangladesh, menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir. Kritikus menyalahkan peraturan lemah dan penegakan yang buruk untuk api mematikan.
Pada hari Rabu, kebakaran di sebuah pabrik plastik dekat Dhaka menewaskan sedikitnya 15 orang.
Pada Februari tahun ini, kobaran api di sebuah bangunan bersejarah Mughal di bagian lama Dhaka telah menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai puluhan lainnya.
Sebulan kemudian, 26 orang tewas setelah kebakaran terjadi di sebuah gedung perkantoran di Dhaka, yang menyebabkan penangkapan dua pemilik karena kelalaian dan pelanggaran kode bangunan nasional.
Kebakaran Juni 2010 di lingkungan terdekat Nimtoli, salah satu distrik terpadat di ibukota, menewaskan 123 orang.
Pada November 2012, kebakaran melanda sebuah pabrik garmen berlantai sembilan di dekat Dhaka menewaskan 111 pekerja. Investigasi menemukan itu disebabkan oleh sabotase dan bahwa manajer di pabrik telah mencegah para korban melarikan diri.
Pihak berwenang masih melakukan upaya untuk menutup toko dan gudang bahan kimia ilegal di gedung apartemen, yang diluncurkan setelah bencana Februari di kota tua itu.
R1/DEV