Menu

Golkar Tuding Demokrat Baper dan Sensitif Soal Jiwasraya, Jansen Sitindaon: Lebih Baik Diam

M. Iqbal 22 Dec 2019, 09:09
Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon
Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon

RIAU24.COM - Pihak Partai Demokrat menanggapi pernyataan Wasekjen Partai Golkar Maman Abdurahman yang menyebutkan mereka bawa perasaan (baper) dan sensitif. Demokrat (PD) geram dengan pendapat Maman tersebut.

Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon pun meminta kepada Golkar untuk tidak asal berkomentar.
zxc1

"Golkar ini tidak ngerti apa-apa ya, jadi lebih baik diam saja. Karena sekarang mereka bagian dari kekuasaan dan Ketua Umumnya juga Menko Perekomian, lebih baik bantu saja itu 5 juta nasabah Jiwasraya yang terkatung-katung nasibnya, ketimbang ikut mengomentari hal yang tidak dimengerti. Kalau itu sudah diselesaikan baru silakan komentar, kalau tidak lebih baik tutup dan 'plester' mulut rapat-rapat," ujar Jansen dikutip dari Detik.com, Ahad, 22 Desember 2019.

Jansen menilai, membawa-bawa Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke dalam pusaran permasalahan neraca keuangan Jiwasraya merupakan kesalahan besar. Kata Jansen, justru ketika SBY menjadi presiden, Jiwasraya diperbaiki dan dibenahi.

"Sekali lagi kami tegaskan, salah besar jika pemerintahan SBY ikut ditarik-tarik di soal Jiwasraya ini. Justru di masa pak SBY lah kerusakan Jiwasraya ini dibenahi dan angka-angka perusahaan ini kemudian positif dan sekarang malah rusak parah karena investasi yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

zxc2

Dia menyarankan lebih baik saat ini pemerintah fokus membereskan Jiwasraya. Karena menurut dia saat ini yang jauh terpenting adalah bagaimana solusi terbaik bagi nasabah Jiwasraya.

"Bagi kami Demokrat, lebih baik sekarang pemerintahan ini fokus bereskan itu Jiwasraya. Apa solusi dari pemerintah untuk para nasabah yang jadi korban, itulah yg jauh lebih penting dan utama saat ini. Karena didepan mata jutaaan orang menderita itu karena uangnya tidak kembali. Soal-soal politik 'cuci tangan' ini mari kita tutup buku. Ada pepatah Jawa yang mengatakan 'Becik Ketitik Olo Ketoro', bahwa kebenaran itu suatu saat pasti akan terbuka dengan sendirinya," jelas Jansen.