Menu

PDIP Disebut-sebut Berkaitan dengan OTT Komisioner KPU, Begini Respon Djarot

Siswandi 9 Jan 2020, 15:51
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat

RIAU24.COM -  Kabar yang beredar sekitar Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan, terus melebar. Yang paling hangat adalah OTT itu diduga terkait dengan urusan PAW anggota DPR RI dari partai PDIP. 

Ketika dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat tidak menyanggah kabar itu. Ia juga mengakui menerima informasi serupa. Namun Djarot memilih melihat perkembangan selanjutnya secara resmi dari KPK. 

"Informasinya seperti itu. Ya makanya kita lihat dulu seperti apa. Tapi yang jelas, beri kesempatan aparat penegak hukum untuk mengurai kasusnya," lontarnya di JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis 9 Januari 2020.

Dalam kesempatan itu, Djarot memastikan PDIP tidak akan melanggar prosedur yang ada terkait PAW tersebut.

"Kalau PAW mekanismenya selalu diadakan dalam rapat pleno, ada bentuk-bentuk penugasan khusus dan kita selalu mengikuti prosedur yang ada dan kita tidak akan melanggar prosedur itu," ucapnya, dilansir detik.

Seret Staff Sekjen PDIP

Menurut isu yang beredar, OTT terhadap Wahyu dikabarkan turut menyeret staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal ini juga sempat diungkapkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui cuitannya di Twitter. 

"Jika benar ada dua staf sekjend Hasto Kristiyanto dengan inisial S dan D juga ikut OTT KPK bersama caleg Partai tersebut, maka apa arti sebuah tangisan?" cuit Andi Arief di Twitter.

Dimintai konfirmasi mengenai cuitannya, Andi Arief menyebut apa yang ditulisnya hanyalah berdasarkan info yang diterimanya. Dia masih menunggu konfirmasi resmi KPK.

Kabar yang beredar, diduga dalam proses pemberian suap itu melibatkan dua orang berinisial D dan S. Wasekjen Demokrat Andi Arief mengaku mendapatkan informasi bahwa D dan S adalah staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sejauh ini, KPK belum memberikan konfirmasi mengenai kabar tersebut. ***