Menu

Politisi PDIP Sebut Kedatangan Tim Penyelidik ke DPP PDIP Bermotif Politik, KPK Balas dengan Jawaban Tajam Ini

Siswandi 12 Jan 2020, 21:27
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar

RIAU24.COM -  Pernyataan politisi PDIP Masinton Pasaribu, yang menyebutkan gerakan penyelidik KPK yang mendatangi Kantor DPP PDIP di Jakarta bermotif politik, direspon Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar. Menurutnya, sebaiknya biarkan KPK bekerja menyelesaikan tugasnya.

"Sebaiknya biarkan KPK bekerja menyelesaikan semua pekerjaan yang sedang ditanganin," ujarnya, Minggu 12 Januari 2020, dilansir detik. 

"Biarkan KPK menyelesaikan pekerjaannya agar semua masyarakat dapat melihat kasus ini dengan terang benderang," tambahnya lagi.

Seperti dirilis sebelumnya, kedatangan penyelidik KPK ke Kantor DPP PDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, adalah masih terkait dengan OTT komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, karena terkait dugaan suap dalam urusan PAW anggota DPR dari PDIP. 

Masinton sebelumnya menyebutkan, langkah tim penyelidik KPK ke kantor DPP PDIP bermotif politik. Dia menganggap kedatangan tim KPK ilegal karena tak bisa menunjukkan surat tugas.

Masinton mengatakan partainya menghormati penangkapan terhadap Wahyu. Namun penting bagi dia, agar penegak hukum juga menaati aturan.

"Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi harus dilakukan sesuai ketentuan hukum acara pidana dan perundang-undangan yang berlaku. Tim penyelidik KPK yang mendatangi kantor DPP PDI Perjuangan tidak mampu menunjukkan surat tugas dan legalitas formal yang diatur jelas sesuai hukum acara pidana dan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.

Sebenarnya, Lili Pintauli Siregar juga telah mengklarifikasi hal itu. 

 
"Soal pertanyaan KPK batal dan gagal menggeledah PDIP sebetulnya bahwa tim lidik KPK itu tak ada rencana untuk menggeledah karena itu kan pada tindakan penyidikan, nah sementara itu ini kan sementara masih dalam penyelidikan," terangnya. 

Lili juga menegaskan, saat mendatangi kantor DPP PDIP tim KPK sudah dibekali dengan surat tugas yang lengkap. Hal itu sebenarnya sudah membantah pernyataan Masinton di atas. 

"Kemudian sebetulnya tim lidik teman-teman tadi itu hanya ingin mengamankan lokasi jadi kaya model 'police line' tetapi 'KPK line' dan sebetulnya mereka dibekali dengan surat tugas dalam penyelidikan, itu lengkap surat tugasnya," tegasnya ketika itu. 

Selain itu, kata dia, tim KPK saat itu juga sudah berkomunikasi dengan pihak keamanan di Kantor DPP PDIP.

"Tetapi 'security' kemudian mencoba menghubungi atasan mereka dan terlalu lama karena kemudian teman-teman ini harus berbagi untuk mencari, menempatkan 'KPK line' di tempat objek-objek lain sehingga kemudian ini ditinggalkan," ujarnya lagi. ***