Menu

Bersikap Pongah dan Bakar Makam Khalifah yang Dihormati dan Dikenang Muslim di Seluruh Dunia, Nyawa Jenderal Suriah Ini Berakhir Tragis

Siswandi 6 Mar 2020, 00:53
Mayor Jenderal Ramadan Yusuf  berpose di depan kompleks makam Khalifah Umat bin Abdul Aziz sebelum makam itu dirusak pasukan Suriah di bawah rezim Bashar Al-Assad. Foto: int
Mayor Jenderal Ramadan Yusuf berpose di depan kompleks makam Khalifah Umat bin Abdul Aziz sebelum makam itu dirusak pasukan Suriah di bawah rezim Bashar Al-Assad. Foto: int

RIAU24.COM -  Bagi kaum muslimin di seluruh dunia, Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai salah pemimpin yang harum namanya. Pada masa pemerintahannya, kaum muslim mengalami kemajuan yang luar biasa. Bahkan saking makmurnya, sering diceritakan pada masa pemerintahannya sulit untuk menemukan adanya kaum muslim yang hidup dalam kemiskinan.

Tak hanya piawai dalam memimpin negara, khalifah yang juga mendapat julukan Khulafaurrasyidin kelima itu, juga memiliki akhlak yang saleh dan sangat terpuji. Sehingga tak salah bila pada masanya pula, Islam disebut mengalami masa kejayaannya.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang juga cicit dari Umat bin Khattab, memimpin dari tahun 717 hingga 720. Ia adalah khalifah kelima pada masa Kekhalifahan Dinasti Bani Umayyah.

Setelah wafat, ia kemudian dimakamkan di Desa Deyr Sharki, Provinsi Idlib, yang berada dalam kawasan Suriah yang berbatasan dengan Turki, yang kini dilanda konflik.

Namun saat ini, makam khalifah yang begitu dipuji itu, sudah porak poranda. Sebagian kompleksnya bahkan yang sudah rusak karena dibakar.

Adalah Ketua Komite Polisi Militer Hama-Komandan Divisi 9 Suriah, Mayor Jenderal Ramadan Yusuf, yang melakukan perbuatan tak beradab itu.

Dilansir viva yang mengutip haber, Kamis 5 Maret 2020, dengan dukungan dari Rusia, pasukan yang dipimpin Mayjen Ramadan menyerang milisi yang masih bertahan di daerah perbatasan antara Suriah dan Turki tersebut, baru-baru ini.

Ternyata, Mayjen Ramadan dan pasukannya tak cuma menggempur wilayah pertahanan pasukan oposisi. Setelah berhasil memukul mundur lawan, Ramadan dan pasukannya terus merengsek masuk ke wilayah Desa Maar Shimmareen, Desa Deyr Sharki dan Desa Hamdiyye.

Di Desa Deyr Sharki, terjadilah perbuatan yang tak beradab serta tak terpuji itu. Hal itu setelah pasukan Suriah menutup paksa area pemakaman Umar Bin Abdulaziz, yang berada di kawasan itu.

Makam cicit dari Khalifah Umar Bin Khattab itu, ternyata tak cuma sekadar ditutup. Pasukan militer Suriah di bawah pemerintahan rezim pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad itumalah merusak dan melakukan penjarahan. Buntut dari ulah pasukan Suriah itu, makam bersejarah itu jadi tak berbentuk lagi.

Namun yang paling banyak disesalkan, Mayjen Ramadan membakar sebagian makam dan sengaja berfoto di lokasi itu. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyebarkan foto itu di media-media di Suriah.

Tentu saja, ulah tak beradab dari Mayjen Ramadan itu langsung menyulut amarah pasukan oposisi dan militer Turki. Karena tak ada yang menyangka, sang jenderal begitu tega menghancurkan makam seorang khalifah yang terkenal karena kesalehannya dalam sejarah Islam.

Tewas Setelah Ditimpa Rudal
Tak lama kemudian, sepak terjang sang jenderal pun berakhir dengan tragis. Hal itu setelah Ramadan dikabarkan tewas dalam serangan rudal pesawat tempur yang dilancarkan militer Turki ke Provinsi Idlib, dalam beberapa hari terakhir ini.

Kabar tentang tewasnya jenderal yang dinilai pongah itu, diketahui setelah Pemerintah Suriah mengumumkannya secara resmi, setelah serangan itu berlangsung.

Selain itu, kelompok oposisi anti Assad juga telah merayakan kematian sang jenderal dengan mengumumkannya melalui radio-radio setempat.

Kematian Mayjen Ramadan ini merupakan pembalasan atas serangan yang dilakukannya terhadap oposisi di wilayah Maarat al Numan pada akhir Februari 2020 lalu.

Perlu diketahui, pertempuran yang terjadi di Idlib telah menciptakan kehancuran yang luar biasa. Milisi didukung militer Turki saling balas serangan dengan militer Suriah yang dibantu Rusia, Iran dan kelompok Kurdi. ***