Menu

Mengerikan, Ternyata Seperti Ini Penampakan Paru-paru Orang Yang Terinfeksi Virus Corona

Satria Utama 13 Mar 2020, 06:48
CT scan paru-paru korban virus corona
CT scan paru-paru korban virus corona

RIAU24.COM -  LONDON - Sebagian besar penderita yang terjangkit virus corona menunjukkan gejala demam dan batuk. Ini menunjukkan bahwa paru-paru mereka telah digerogoti virus corona. Paru-paru mereka menunjukkan pola kelainan yang mirip dengan korban SARS dan MERS.

Foto-foto yang diambil dengan x-ray  memperlihatkan kondisi paru-paru para korban mengalami kerusakan mengerikan karena "digerogoti" virus yang berpotensi mematikan tersebut.

Pemindaian yang menunjukkan bercak di paru-paru dan temuan lain dari para ahli dapat mengarah pada diagnosis yang lebih cepat dan membantu mencegah infeksi COVID-19.

Orang Inggris pertama yang terifeksi COVID-19 telah mengatakan bagaimana penyakit itu menimpanya seperti "kereta api" dan membuatnya seperti "mati lemas" serta kesakitan selama beberapa minggu. Dia adalah seorang wanita berusia 54 tahun yang dites positif terinfeksi virus corona baru setelah mengunjungi Wuhan, China. Hasil CT scan menunjukkan ada bercak putih di paru-parunya.

Kelainan seperti itu dikenal sebagai ground glass opacity atau cairan di ruang-ruang di paru-paru, dan kondisi itu menjadi lebih jelas ketika di-scan lebih lanjut. Wanita itu dirawat di rumah sakit setelah demam selama seminggu, sakit batuk, kelelahan dan dada seperti tersumbat.

Dia didiagnosis menderita pneumonia COVID-19 yang parah dan diobati dengan oksigen dan antibiotik.

Dalam kasus lain, seorang pria berusia 44 tahun yang bekerja di pasar makanan laut Wuhan, China, pergi ke rumah sakit setelah menderita demam tinggi dan batuk selama hampir dua minggu pada 25 Desember lalu tahun. CT scan dada menunjukkan bercak yang sama dan scan yang dilakukan lebih lanjut menunjukkan bagaimana kekeruhan pada paru-parunya menyebar.

Pria itu didiagnosis menderita pneumonia berat dan sindrom gangguan pernapasan akut, tetapi dia meninggal seminggu kemudian.

Para peneliti menyimpulkan bahwa CT scan  harus menjadi metode skrining primer. Di Amerika Serikat (AS), dokter-dokter di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City adalah yang pertama di Amerika yang menganalisis CT scan penderita COVID-19. 

Para dokter mengatakan mereka mengidentifikasi pola khusus pada paru-paru dari puluhan pasien yang dirawat di rumah sakit di China pada puncak epidemi di sana.

Ground glass opacity menjadi lebih padat dari waktu ke waktu, dan polanya mirip dengan yang ditemukan pada pasien yang terpapar SARS atau pun MERS.***